SuaraBanten.id - Sebuah video yang memperlihatkan oknum polisi Kepolisian Resort Tangerang Selatan atau Polres Tangsel yang dikabarkan melakukan pelecehan seksual tengah di marahi oleh pria yang diduga suami korban viral di media sosial.
Dalam video viral yang beredar di media sosial, oknum polisi diketahui berinisial S itu disebut telah melakukan pelecehan kepada perempuan yang merupakan istri dari pria yang marah kepada oknum polisi tersebut.
Menurut informasi, kejadian oknum polisi melakukan pelecehan seksual itu terjadi di sekitar Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Dalam video tersebut, terdengah suara pria yang sedang menyorot wajah polisi berinisial S yang disebut telah melakukan pelecehan terhadap istrinya.
Baca Juga: Oknum Perangkat Desa di Lebak Digerebek Warga, Masuk Rumah Perempuan Bersuami
"Ini polisi yang jaga di muncul, ini meraba-raba istri saya nih. Ini namanya pelecehan seksual. Ini nggak beres namanya, polisi macam ama kayak begini," kata pria dalam video viral tersebut.
Sementara sang polisi dalam video yang diduga merupakan pelaku pelecehan seksual itu hanya diam dan melihat ke arah kamera suami korban pelecehan yang dilakukannya.
Sedangkan perekam sekaligus suami korban masih tak terima terhadap kelakuan polisi berinisial S yang melecehkan istrinya itu.
"Nggak terimalah, ini udah kejadian dua kali ini. Ini yang biasa markir di SMA Moonzher ini. Nih nih mukanya nih," kata pria menampilkan close up wajah yang polisi pelaku pelecehan seksual itu.
Menanggapi video viral itu, Kasi Humas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Polisi atau AKP Agil Sahril menuturkan, personil yang disebut melakukan pelecehan seksual itu telah diamankan oleh jajarannya.
Baca Juga: Viral Pria Dipenjara Gegara Nabrak Bebek, Polda Banten Klaim itu 'Konten Guyon'
"Personil tersebut sejak tadi malam sudah kami amankan dan saat ini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut oleh Propam Polres Tangerang Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Agil menjelaskan respon yang dilakukan POlres Tangsel.
Agil juga menjelaskan oknum polisi tersebut kini telah ditempatkan di tempat khusus di Polres Tangsel.
"Kemudian oknum personel yang bersangkutan telah ditempatkan di tempat khusus (Patsus) Propam Polres Tangerang Selatan," ungkap Agil dalam keterangan resminya.
Agil menerangkan, Polres Tangsel telah melakukan mediasi dengan keluarga korban terkait pelecehan seksual yang dilakukan oleh anggota Polres Tangsel itu.
"Kami Polres Tangerang Selatan berkomitmen untuk menindak tegas terkait pelanggaran yang dilakukan oleh personil kami baik secara Kode etik maupun disiplin," ujarnya memastikan tindakan oknum polisi tersebut bakal dihukum.
Agil juga menuturkan pihaknya juga sudah mempertemukan pihak korban dan oknum polisi tersebut hingga dibuat kesepakatan antara kedua belah pihak.
"Dalam hal ini untuk pihak yang dirugikan beserta dengan keluarga sudah dilakukan mediasi dan sepakat untuk tidak memperpanjang masalah tersebut yang ditandai dengan adanya surat pernyataan," sambungnya.
Namun, dari informasi yang dihimpun, anggota polisi berinisial S yang disebut melakukan pelecehan seksual itu disebut mengalami gangguan mental.
Anggota Polres Tangsel, Polda Metro Jaya itu disebut mengalami gangguan mental setelah alami kecelakaan dan sempat koma dalam waktu yang cukup lama.
Bahkan, kini polisi yang lakukan pelecehan seksual itu masih tinggal di dalam asrama di wilayah Serpong dan masih aktif bertugas sehari-hari meski disebut mengalami gangguan mental.
"Sempet kecelakaan, 3 bulan koma. Dia tinggalnya di asrama," ungkap narasumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Terkait personilnya yang disebut alami gangguan mental dan lakukan pelecehan seksual itu, Kapolsek Cisauk AKP Dady Arsya angkat suara.
"Itu nanti ranahnya bagian dokter yang menyampaikan," kata Dady saat dikonfrimasi. Tetapi, Dady tak menampik bahwa anggotanya itu pernah alami kecelakaan.
Dady pun meminta maaf lantaran ada personilnya yang melakukan pelecehan dan melukai hati masyarakat.
"Sebelumnya kami memohon maaf dan menyesalkan terkait perilaku dari personil kami yang menciderai hati dari pihak yang dirugikan dan masyarakat. Hal ini menjadi evaluasi bagi kami untuk dapat berbuat lebih baik lagi," papar Dady.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Oknum Perangkat Desa di Lebak Digerebek Warga, Masuk Rumah Perempuan Bersuami
-
Viral Pria Dipenjara Gegara Nabrak Bebek, Polda Banten Klaim itu 'Konten Guyon'
-
Oknum Polisi Ditpolairud Polda Banten Diduga Aniaya Wanita Hingga Tewas Karena Mabuk
-
Ibu Muda di Tangerang Lecehkan Anak Tergiur Uang Rp15 Juta dan Diancam
-
Wanita Pelaku Pelecehan Anak yang Viral di Medsos Diamankan Polisi
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
-
Timnas Indonesia Perlahan Lupakan Warisan STY, Kluivert Akhiri Debat Asing vs Local Pride
Terkini
-
Anak di Bawah Umur Digilir Teman Ayahnya, Pemulung di Cilegon Polisikan Pelaku
-
Kadinkes Banten Ngaku 'Tak Tau Detil' Anggran Rp1,8 Miliar untuk Peresmian Dua RSUD
-
5 Pejabat Pemprov Berebut Kursi Sekda Banten, Terbaru Jalani Tes Wawancara
-
Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Ratusan Ribu, Bisa untuk Bekal Lebaran Idul Adha
-
Nikita Mirzani Tampil Modis dan Tak Diborgol, Ada Perlakuan Khusus?