Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 14 Maret 2025 | 22:36 WIB
Bupati Lebak, Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya dan Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah - [istimewa/Bantennews]

SuaraBanten.id - Kabar foto Bupati Lebak dan Wakil Bupati Lebak, Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya-Amir Hamzah diduga diperjualbelikan ke sekolah-sekolah di Kabupaten Lebak, Banten.

Tak tanggung-tanggung, penjualan foto Bupati dan Wakil Bupati Lebak itu dibanderol seharga Rp300 ribu. Hal tersebut pun dikeluhkan oleh sejumlah kepala sekolah.

Salah seorang kepala sekolah yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, informasi penjualan foto Bupati dan Wakil Bupati Lebak itu tersebar melalui grup WhatsApp Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan.

"Ini jelas memberatkan pihak sekolah. Apalagi infonya harus membeli sesuai ruang kelas yang berada di sekolah, jika ruang kelas ada 6 berarti harus membeli 6 set foto," katanya dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Jumat (14/3/2025).

Baca Juga: Pemasok Sianida untuk Tambang Emas Ilegal di Lebak Ditangkap Polisi

Ia bercerita dirinya dan kepala sekolah lainnya dipaksa membeli foto sesuai jumlah kelas yang ada di sekolahnya. Karena itu, ia pun merasa keberatan.

Kata dia, harga 1 set foto yakni Rp300.000, sehingga jika ada 6 ruang kelas berarti ia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp1.800.000.

"Ini sangat memberatkan, jika harus di-cover menggunakan dana BOS kayanya tidak bakal ter-cover," ungkapnya mengeluhkan praktik penjualan foto kepala daerah Kabupaten Lebak itu.

Terpisah, salah seorang aktivis Lebak, King Naga buka suara terkait adanya isu foto Bupati dan Wakil Bupati Lebak yang dijual ke sekolah-sekolah oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Ini sangat memalukan dan sangat tidak bermoral, karena telah mencoreng nama baik Bupati Lebak. Kalau mau ya diarahkan semua kepala sekolah untuk mencetak foto dan memasangnya di setiap ruang kelas," ujar King Naga.

Baca Juga: 59 Sekolah di Serang Rusak Berat, Perbaikan Diusulkan Tahun Ini

Menurutnya, foto Bupati dan Wakil Bupati Lebak tak pantas jika dijadikan ajang mencari keuntungan bagi oknum-oknum. terlebih harga per pasangny dibanderol dengan harga Rp300.000, jelas ini sangat memberatkan pihak sekolah.

Load More