SuaraBanten.id - Sejumlah warga Cilegon mengeluhkan kondisi Jalan Lingkas Selatan atau JLS Cilegon yang mengalami kerusakan cukup parah. Mereka bahkan menyebut jalan yang menghubungkan PCi dengan Ciwandan dan ke arah Anyer itu bagus hanya menjelang lebaran.
Salah satu pengendara motor yang melintas di Jalan Lingkar Selatan, Irmawati mengatakan, kondisi sejumlah ruas JLS yang rusak membuatnya sering terlambat ke kampus.
"Pas melewati jalan rusak di depan ada mobil yang juga pilih-pilih jalan jadi harus pelan-pelan di belakang mobil," katanya, Jumat (7/2/2025).
Tak hanya itu, pakaiannya juga kerap keli kotor dan basah saat melintasi JLS usai turun hujan. Kondisi tersebut terjadi lantaran ia melintas di jalan yang berlubang namun tertutup air.
"Kadang kagok lewat jalan rusak, ada genangan air. Kadang juga ada mobil yang melaju kencang di genangan air jalan JLS yang rusak," ungkap warga Tegalratu, Kecamatan Ciwandan itu.
Lebih lanjut, Irmawati tak memungkiri JLS seringkali dilakukan perbaikan. Namun, perbaikan yang dilakukan tampak hanya bertahan sementara dan biasanya berlangsung menjelang lebaran.
"Beberapa tahun ini diperbaiki setiap mau lebaran, tapi cuma tambalan saja, setelah lebaran ancur lagi. Mungkin karena pemudik lewat sini (JLS-red), dua tiga bulan habis lebaran kondisi jalan kembali rusak," ujarnya.
Lebih lanjut, Irmawati berharap pemerintah Kota Cilegon ke depan lebih peduli lagi dengan perbaikan JLS yang banyak dipergunakan warga untuk pergi kerja, ke kampus ataupun aktifitas lainnya.
"Semoga ke depan perbaikan JLS bisa lebih baik lagi, jalan-jalan yang rusak semoga diperbaiki agar warga nyaman dan aman melintas," pungkasnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Robinsar-Fajar, Fokus Pada Enam Sektor Prioritas Ini
Sementara, Wahyudi, warga lainnya menyebut kerusakan terparah JLS terjadi setelah perempatan arah TPSA Bagendung. Kata dia, baik mobil maupun motor yang melintas harus hati-hati melintasi jalan itu lantaran kondisi kerusakan cukup parah.
"Harus pindah-pindah jalur kanan, kiri terus karena jalannya rusak parah. Kalau kagok bahkan ada yang terjatuh," ungkapnya.
Sama seperti Irmawati, Wahyudi juga berharap JLS segera dilakukan perbaikan sepenuhnya agar masyarakat yang melintas nyaman. Tak hanya warga, JLS yang juga menjadi perlintasan mobil-mobil yang hendak berwisata ke Anyer.
"Semoga segera diperbaiki agar warga, wisatawan yang ke Anyer yang lewat sini, aman, nyaman dan minim terjadi kecelakaan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Program 100 Hari Robinsar-Fajar, Fokus Pada Enam Sektor Prioritas Ini
-
Sejumlah Lahan Pasar di Cilegon Belum Kantongi Sertifikat, Salah Satunya Pasar Kranggot
-
DPRD Cilegon Umumkan Akhir Masa Jabatan Helldy Agustian
-
Robinsar-Fajar Dilantik 6 Februari 2025, Sekda Cilegon Minta OPD Minimalisir Kegiatan Seremonial
-
Komitmen Robinsar-Fajar Wujudkan SDM Unggul di Cilegon, Hal Ini Jadi Buktinya
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
Terkini
-
Kasus Pelecehan di Mapolresta Serang Kota Mandek 5 Bulan, Kasrim Klaim 'Setiap Laporan Ditangani'
-
Kesal Bocah Masuk Mobil, Pemuda di Tangerang Tega Sundut Rokok ke Anak 9 Tahun
-
Renovasi Berujung Jeruji Besi: Warga Pandeglang Tebang Pohon di TNUK Terancam 10 Tahun Penjara
-
Ironi Tanah Jawara, Angka Kemiskinan Banten Turun, Tapi Masih di Urutan ke-8 Tertinggi se-Indonesia
-
Antisipasi Beras Oplosan di Serang, Disperindag Telusuri Indikasi Timbangan Kurang di Ritel Modern