Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 16 Januari 2024 | 21:01 WIB
ILUSTRASI pemuda di Lebak Banten dirantai- Ilustrasi penganiayaan, penelantaran anak, bocah dirantai. (Shutterstock)

SuaraBanten.id - Putra sulung pasangan Yakub (51) Subekah (48) warga Kampung Bojong Girang, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten bernama Subki (25)  terpaksa harus dirantai karena mengalami gangguan jiwa.

Orangtua Subki, Subekah mengakatakan , ia terpaksa merantai kaki anak pertamanya lantaran ketika kambuh sering melempari rumah tetangga menggunakan batu.

"Kalau Subki mengamuk perabotan yang berada di dalam rumah dihancurkan jug," kata Subekah dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Selasa (16/1/2024).

Subekah mengungkapkan, selain anak pertamanya, anak keduanya yang bernama Adeng juga mengalami gangguan jiwa. Meski demikian, Adeng tidak dirantai lantaran kondisinya tidak separah kakaknya.

Baca Juga: Puluhan ASN Pemprov Banten Lakukan Pelanggaran, 6 Orang Dipecat

"Dulu kondisi Subki dan Adeng normal-normal saja, bahkan Adeng dan Subki sempat bersekolah hingga SMA. Namun 4 tahun belakangan kondisi Subki sudah tidak stabil, sehingga terpaksa dirantai," ungkapnya.

Pemuda di Lebak Banten bernama Subki dirantai. [Sandi/bantennews]

Kata dia, ia sebenarnya tidak tega jika anak pertamanya dirantai, namun daripada nanti kambuh dan merusak lebih baik dirantai saja.

"Sebenarnya sih saya tidak tega melihat anak dirantai, tapi mau gimana lagi, kalau lagi kambuh dan ngamuk semua barang dihancurkannya," imbuhnya.

Subekah berharap, agar anaknya bisa kembali sehat dan kembali normal. "Semoga saja kedua anak saya bisa kembali sehat dan bisa normal seperti biasanya," ucapnya.

Baca Juga: Guru Ngaji di Serang Nyambi Jualan Cilor Demi Syiar Alquran

Load More