Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 05 Januari 2024 | 07:53 WIB
Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Instagram/ganjar_pranowo)

Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Banten Mohammad Ihsan menjelaskan, simulasi pemungutan dan penghitungan suara salah satunya bertujuan untuk mengedukasi PPK dan PPS.

Simulasi dilakukan agar mereka mendapatkan referensi untuk disampaikan ke petugas KPPS yang akan ditetapkan pada 24 Januari 2024. Sebab, KPPS harus diberikan pemahaman yang utuh.

"Simulasi ini juga menerangkan secara detail bagaimana memberikan pelayanan di tempat pemungutan suara (TPS) untuk masyarakat atau pemilih yang memiliki hak suara," ungkap Mohammad Ihsan.

Kata dia, simulasi ini juga untuk memberikan gambaran nyata di lapangan tentang pencegahan dini dan mitigasi masalah yang muncul.

Baca Juga: Tak Masuk Kerja, Warga Citerep Ditemukan Tewas Dalam Tertelungkup di Kontrakan

Mohammad Ihsan mengungkapkan, melalui monitoring pelaksanaan simulasi tungsura tersebut juga turut memastikan bahwa dari enam tahapan yang akan disimulasikan.

Lebih lanjut, Ihsan Memastikan surat suara yang dipakai merupakan surat suara yang dirancang khusus untuk keperluan simulasi.

Karenanya, surat suara tersebut tidak menggunakan simbol, warna dan unsur lain yang melekat pada
peserta pemilu yang sesungguhnya agar tidak disalahgunakan untuk membangun persepsi pemilih untuk memilih calon tertentu.

"Substansi kegiatan simulasi ini untuk pembelajaran terkait logistik pemilu di TPS, tata cara pemungutan dan penghitungan suara, penggunaan Sirekap," ucapnya.

"Kemudian mengukur durasi sebagai antisipasi waktu, dan fasilitas yang dibutuhkan TPS, mitigasi TPS rawan bencana, maka simulasi ini digunakan untuk memberikan gambaran utuh," sambung Ihsan.

Baca Juga: Bawaslu Banten Ungkap Pengiriman Logistik Pemilu 2024 Tanpa Pengawalan, Cuma Diantar Sopir

Load More