SuaraBanten.id - Sebanyak enam siswa SD di Kabupaten Serang, Banten nekat membuat barcode di tangan menggunakan benda tajam. Keenam siswa SD itu membuat barcode di tangan lantaran diduga mengikuti trend TikTok.
Menurut informasi yang beredar, para siswa SD itu membuat barcode di tangan menggunakan benda tajam berupa jarum suntik.
Ketua Komnas PA Kabupaten Serang, Kuratu Akyun mengatakan, fenomena barcode di tangan siswa SD itu ditemukan saat dirinya tengah melakukan pengecekan ke salah satu SD di wilayah Kabupaten Serang.
Kata Akyun, saat itu ditemukan 6 orang anak laki-laki dan perempuan kelas 4 hingga kelas 6 SD memiliki sayatan benda tajam seperti sebuah tanda atau barcode.
"Memang ada sayatan di tangan, kemarin saya ketemu langsung dengan beberapa anaknya. Mereka membuatnya itu menggunakan benda tajam, ada yang pakai jarum tes asam urat," kata Akyun melalui sambungan telepon, Sabtu (4/11/2023).
Akyun mengungkapkan, saat para anak itu ditanyai maksud dan tujuan membuat barcode di tangan menggunakan benda tajam, mereka tidak bisa memberi penjelasan jelas.
Meski demikian, ada beberapa anak mengaku mereka nekat melukai tangannya demi mengikuti sebuah tren yang ditontonnya di TikTok.
"Mereka tau dari medsos. Mereka rata-rata melihatnya di Tiktok. Jadi terpengaruh, terus ikut-ikutan," ujarnya.
Kata Akyun, secara psikologis, para siswa SD tersebut ingin menunjukan ada yang tidak baik dalam diri mereka. Secara emosional hingga mereka mengekspresikan melalui sayatan benda tajam di tangan.
Baca Juga: Diduga Korban Bullying, Dokter Ungkap Alasan Kaki Kiri Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi
"Ya bisa jadi mereka itu sedang merasa sendiri, merasa sedih, atau sedang bahagia karena di usia itu memang lagi senang dengan lawan jenis," kata Akyun.
Akyun meminta semua pihak, baik guru dan orang tua agar berperan aktif menghentikan fenomena aneh tersebut lantaran bisa berdampak buruk terhadap psikologis anak.
Akyun bahkan mengimbau para guru dan orang tua semakin mengawasi anak-anak dengan selalu memberikan pendampingan dan pemahaman terhadap anak-anak mengenai apa yang ditontonnya.
"Harus dihentikan secepatnya agar anak-anak lain tidak ikut-ikutan. Terutama orang tua di rumah supaya memeriksa, mengawasi dan memberikan pemahaman (apa yang ditonton anak), jangan sampai kecolongan," tandasnya.
Kontributor: Yandi Sofyan
Berita Terkait
-
Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi dengan Wajah Baru
-
Pembangunan Jembatan Asthara Skyfront City Dimulai, Hubungkan Dua Wilayah Tangerang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Tapak Suci SMK Skill Village Islamic School Sabet Prestasi di Banten Pencak Silat Competition 2025
-
Berkeliaran di Kantin SD Tiap Pagi, ASN Predator Seks Anak Cabuli 5 Siswa di NTB, Begini Modusnya!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Lewat CSR, ASG Perkuat Infrastruktur Kesehatan Kota Serang dengan Enam Ambulans
-
Jejak 37 Pahlawan Muda di Lengkong: Mensos Gus Ipul Ungkap 2 Kunci Penting Karakter Bangsa
-
BRIVolution BRI Perkuat Ekosistem Digital dan Dorong Dana Murah Berkelanjutan
-
Diam-diam Pemprov Banten Beri 'Privilese' Truk Kecil Keluar dari Kepgub, Apa Alasannya?
-
Gizi Siswa Terancam? Penyaluran MBG di Pandeglang Disetop, BGN Ungkap Alasan Mengejutkan