Scroll untuk membaca artikel
Rauhanda Riyantama
Jum'at, 22 September 2023 | 15:52 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-24, Titan Agung tengah menggiring bola dalam sesi latihan jelang Asian Games 2022 Hangzhou. [PSSI]

SuaraBanten.id - Performa amburadul Timnas Indonesia U-24 di matchday kedua fase Grup F Asian Games 2022 tak lepas dari buruknya penampilan sederet pemain.

Setidaknya terdapat 3 pemain yang tampil buruk saat Indra Sjafri memutuskan untuk menjadikan mereka sebagai starter di laga melawan Taiwan.

Celakanya kepercayaan itu tak dijawab dengan baik oleh ketiga pemain ini, bahkan cenderung memalukan usai tampil di bawah performa.

Alhasil Timnas Indonesia U-24 kalah dari Taiwan, meski hanya dengan skor tipis 0-1 tapi berdampak besar bagi kelangsungan tim di Asian Games 2022.

Skuad Garuda Muda bahkan memiliki penguasaan bola hingga lebih dari 80 persen, sayangnya hal itu tak berbuah gol.

Hal ini juga tak lepas dari buruknya performa beberapa anak asuh Indra Sjafri, siapa saja mereka? berikut di antaranya.

1. Titan Agung

Beban yang terlalu besar di pundak Titan Agung belum bisa dipikul dengan sempurna olehnya, bahkan cenderung gagal total.

Dipercaya sebagai striker tunggal, Titan Agung masih belum bisa menjawab kepercayaan yang diberikan oleh pelatihnya.

Termasuk saat melawan Taiwan, alih-alih memborong gol Titan justru gagal memanfaatkan sederet peluang yang didapatkan.

Sosoknya tak memberi dampak apa pun saat Indonesia berjuang keras mencari gol penyama kedudukan di laga melawan Taiwan.

2. Egy Maulana Vikri

Egy Maulana Vikri digadang-gadang sebagai pemain yang mampu mengobrak-abrik lini bertahan Taiwan di laga kedua fase Grup F Asian Games 2022.

Serangan dari Egy selalu tumpul, meski beberapa kali mencoba melepas sepakan dari luar kotak penalti namun tak berbuah hasil maksimal.

Tubuh mungil Egy juga beberapa kali tak kuasa menahan hentakan dari pemain lawan lewat duel-duel fisik, baik saat berebut bola maupun mempertahankannya.

Secara umum performa Egy jauh di bawah dari yang biasa, hanya bisa sebagai pemain pemantul dan selalu kesulitan dalam membuka celah.

3. Bagas Kaffa

Bagas Kaffa dipercaya sebagai starter, setelah di pertandingan pertama hanya dipercaya sebagai cadangan dan pemain pengganti.

Alih-alih memainkan perannya lebih baik ketimbang Robi Darwis, Bagas Kaffa hanya mampu tampil impresif di awal babak.

Secara keseluruhan performa Bagas tidak sesuai yang diharapkan, bahkan di bawah dari Robi Darwis yang kemudian masuk menggantikannya.

Kontributor: Eko

Load More