Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Minggu, 13 Agustus 2023 | 09:05 WIB
Pasangan suami istri ditemukan tewas mengapung di Sungai Petung, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. [IST]

SuaraBanten.id - Pasangan suami istri Hafifi (29) dan Irig (25) warga Desa Mongpok, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten ditemukan tewas mengapung di Sungai Petung, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (11/8/2023) siang.

Awalnya jasad karyawati Lung Cheong, Irig (25) yang ditemukan lebih dulu di Sungai Petung pada Jumat (11/8/2023) siang.

Menurut informasi, jasad pasutri ini ditemukan berjarak sekitar 30 meter. Hingga kini penyebab kematian pasutri ini masih diselidiki, namun dari hasil pemeriksaan luar petugas forensik tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

Kapolsek Kragilan Kompol Firman Hamid mengatakan, jasad Irig pertama kali ditemukan oleh warga setempat bernama Dede (56) yang kebetulan berjalan kaki di bantaran sungai.

Baca Juga: Operator Crane Tewas di Pintu Masuk Pelabuhan Merak, Terjepit Crane yang Dioperasikanya

Saat mengetahui ada mayat yang mengapung, Dede langsung melaporkannya ke personel Polsek Kragilan. Usai mendapat informasi, petugas pun langsung bergerak ke lokasi.

Saat petugas mengevakuasi Irig, warga dikejutkan dengan penemuan mayat laki-laki sekira 30 meter dari lokasi penemuan mayat pertama.

“Setelah diselidiki ternyata kedua mayat tersebut diketahui sebagai suami istri warga Kecamatan Cikeusal. Identitas itu diketahui setelah motor Yamaha, sepasang sandal dan handphone milik korban ditemukan sekitar 1 km yang diduga lokasi jatuhnya korban,” kata Kapolsek dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id).

Usai dilakukan pemeriksaan luar tim identifikasi Polres Serang dan petugas kedokteran forensik RS Bhayangkara Polda Banten, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Meski demikian, pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab tewasnya kedua pasangan suami dan istri itu.

Baca Juga: BPBD Banten Imbau Masyarakat Waspada Fenomena El Nino, Petani Dimnta Percepat Panen

Baca selengkapnya...

Dipicu Cekcok Suami Istri

Firman juga mengungkap kedua pasangan suami istri itu sempat cekcok pada malam sebelum mereka ditemukan tewas mengapung di sungai.

“Dari hasil penyelidikan diketahui, malam sebelumnya pasangan suami istri ini sempat dilihat oleh warga sedang ribut mulut. Namun warga yang melihat tidak mengetahui kelanjutannya karena langsung pergi setelah ditegur oleh suami korban,” papar Kapolsek.

Firman menduga keributan pasangan ini berujung sang istri menceburkan diri ke sungai. Melihat isterinya menceburkan diri, Hafifi berusaha menolongnya dengan terjun ke sungai.

“Diduga suami berusaha menyelamatkan saat melihat isterinya terjun ke sungai. Karena dalam dan diduga tidak bisa berenang keduanya tewas tenggelam. Itu baru dugaan, kita masih selidiki lebih dalam dan nanti saya informasikan,” ujarnya sambil menyebut kedua jasad korban telah dibawa ke RS Bhayangkara.

Baca selengkapnya...

Keluarga Angkat Bicara

Salah satu keluarga korban pasangan suami istri (pasutri) Irig dan Hafifi yang tewas mengambang di Sungai Petung di Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang menduga faktor ekonomi menjadi penyebab cekcoknya pasangan tersebut.

Salah satu kerabat korban Irig, Januri menceritakan sepasang suami istri ini sempat terdengar cekcok pada Kamis (10/8/2023) malam. Setelah cekcok tersebut keduanya langsung meninggalkan rumah tanpa menutup pintu rumah.

“Ada keributan kecil antar suami istri di dalam kamar jam 9 malam. Setelah itu langsung pergi berdua nggak ada kabar. Terus paginya ada kabar sodaranya nganterin motor,” kata Januri dikutip dari BantenNews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id).

Menurut Januri, Faktor ekonomi diduga menjadi alasan pasutri itu cekcok. Kata dia, Hanafi sudah menganggur dan kerja serabutan selama 2 tahun akibat menjadi korban PHK dari salah satu perusahaan di Tangerang.

Januri menyebut mereka terbilang tertutup dan tidak pernah berkonsultasi kepada keluarga terkait permasalahan rumah tangganya.

“Yang jelasmah kayanya faktor ekonomi. Istrinya kerja di Lung Cheong baru sebulan. Kalau suaminya pengangguran nganggur 2 tahun kena PHK akibat Covid-19. Cuma tertutup orangnya,” kata Januri.

Mengenai dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) Januri merasa tidak yakin. Meski keduanya pernah bercerai namun akhirnya rujuk kembali.

“Mereka pernah bercerai waktu punya anak 1 terus rujuk lagi. (Korban) cinta banget sama suaminya,” ujar Januri.

Pihak kerabat mengaku kaget luar biasa mendengar kabar keduanya ditemukan tewas pada Jumat (11/8/2023). Irig dan Hanafi meninggalkan 2 orang anak yang masih kecil. Anak perempuan berusia 10 tahun dan anak laki-laki berusia 4 tahun.

Load More