SuaraBanten.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang, Banten menyebabkan sungai meluap. Akibatnya, ratusan kepala keluarga (KK) di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang terendam banjir.
Camat Pasar Kemis Sony Karsan mengatakan, berdasarkan catatan pihaknya, ada sebanyak 871 KK terendam banjir di Tangerang.
"Untuk seluruh KK yang terkena dampak banjir sebanyak 871 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 2.885 jiwa yang tersebar di 11 RW dan 20 RT," katanya, mengutip dari Antara.
Ia menjelaskan dari 871 KK dengan total 2.885 jiwa yang terkena dampak banjir berada di delapan rukun warga (RW), di antaranya di (RW) 06, 07, 08, 014, 015, 017, 018 dan 020, dengan ketinggian air mencapai di atas dada orang dewasa.
"Banjir paling parah di RW/RT, 17/01 dengan jumlah 40 KK, 150 orang," katanya.
Ia mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya disebabkan luapan sungai dan jebolnya tanggul di Gelam Jaya akibat tingginya intensitas hujan sejak Sabtu (12/11) 2022n.
“Alasan lainnya adalah intensitas hujan yang cukup tinggi, dan yang kami miliki di sana juga tidak mampu menampung air hujan yang deras. Akhirnya air yang melewati tanggul atau pagar pembatas rumah itu jebol,” katanya.
Ia juga mengatakan kejadian banjir sudah sering terjadi di wilayahnya, bahkan sudah menjadi langganan setiap tahun. Namun, banjir kali ini dinilai paling parah dari tahun sebelumnya.
“Memang daerah ini pernah dilanda banjir, tapi banjir kali ini yang terparah. Karena ketinggian air lebih dari 1 meter, banyak warga yang terkena dampaknya,” ujarnya.
Baca Juga: 40 Rumah di Desa Gelam Jaya Tangerang Terendam Akibat Tanggul Jebol
Sementara itu, lanjutnya, akibat bencana banjir bandang tersebut, sebanyak 130 orang warga RT/RW 17/01 harus dievakuasi dan dievakuasi untuk sementara waktu, karena rumahnya tidak bisa ditempati.
"Setidaknya ada 130 orang yang mengungsi, ada juga yang mengungsi di rumah kerabatnya. Tapi ada sekitar 120 orang yang mengungsi di tempat yang sudah kami siapkan," demikian Sony Karsan.
Berita Terkait
-
40 Rumah di Desa Gelam Jaya Tangerang Terendam Akibat Tanggul Jebol
-
Viral Video 33 Detik Diduga Perselingkuhan Anggota Polres Tangsel, Polda Metro Jaya Turun Tangan
-
Limbah Plastik milik CV Kembar Jaya Agung di Curug Terbakar, Api Muncul dari Penanak Nasi Karyawan
-
Striker Persita Ramiro Fergonzi dalam Kondisi Prima, Tak Sabar Tunggu Liga 1 Kembali Bergulir
-
PT Nikomas, PWI dan KMK Bakal Hengkang dari Banten, Diduga Karena UMK Tinggi
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
BRI Revitalisasi Lebih 100 Sungai, Libatkan Ribuan Warga dalam Padat Karya
-
Insiden Siswa Nyaris Jatuh Viral, Dikbud Tangsel Langsung Turun Tangan, Fokus Trauma Psikologis Anak
-
Tangerang Pasang Mata-mata Canggih di Hulu Bogor: Garda Terdepan Mitigasi Banjir Kiriman
-
Polri Intensif Kejar Buronan Sektor Keuangan Kelas Kakap Pasca Penangkapan CEO Investree
-
APMAKI Apresiasi Presiden Prabowo dan BGN Tetapkan Produk Wadah Makan dari Dalam Negeri