SuaraBanten.id - Tengah menjadi perbincangan soal peralihan kompor LPG ke kompor induksi bertenaga listrik sedang mencuat di tengah publik. Pemerintah juga mengatakan bila penggunaan kompor listrik dinilai dapat mengurangi beban APBN untuk impor LPG.
Lantaran hal tersebut, banyak warganet yang memberikan berbagai kritiknya terhadap perubahan tersebut. Seperti yang dilakukan oleh pria dalam video akun TikTok @aabelkarimi yang menyinggung saat Mulan Jameela selaki anggota Komisi VII DPR RI memprotes soal kompor listrik tersebut.
"Mari kita bicara kompor listrik. Setelah viral mbak Mulan protes soal kompor listrik gua jadi banyak mikir nih, sekarang pasukan listrik di Indonesia itu kan berlebih. Ini karena selain PLN itu produksi sendiri, PLN juga kan beli dari IPP (Independen Power Producer atau swasta," kata pria tersebut dalam video viral itu.
"Tapi karena sekarang berlebihanlah rakyat yang harus gotong royong untuk membeli kelebihan tersebut. Keren kan? Oke kita lihat, rakyat seolah-olah digeser paksa kan dari 400 dan 900 itu ke golongan yang non subsidi lewat narasi ya kompor listrik," imbuh menambahkan penjelasan di video yang viral di TikTok itu.
Baca Juga: Niat Tertibkan Pedagang Buah, Eh Mobil Satpol PP Ini Malah Tabrak Tukang Becak
Pria tersebut bahkan juga mengatakan bila perubahan yang dilakukan tersebut tujuan dibaliknya hanyalah mengenai uang.
"Narasinya kan keren, ramah energi tapi dibaliknya ya cuan lagi sebetulnya. Karena kompor listrik itu akan menaikkan permintaan terhadap listrik dan permintaan terhadap listrik yang besar akan mendistribusikan kelebihan listrik. Tapi pertanyaannya kenapa sih PLN itu bisa berlebih?," ungkap pria itu.
"Ini karena PLN dan swasta itu teken kontrak dengan model TOP (Take Or Pay). Artinya harga, jumlah itu sudah ditetapkan dimuka, mau lu butuh, mau engga pokoknya akan gue terus pasok dan lo harus bayar, kan gitu," jelasnya.
Ia juga mengatakan bila rakyat saat ini belum membutuhkan kebijakan tersebut.
"Dan yang wajib kita tanyakan itu sebetulnya rakyat ini bener butuh gak sih? Kan belum ya. Lalu kita bicara tentang ramah energi tapi kita dipaksa dan didesain oleh kebijakan untuk mengkonsumsi listrik besar,"
Baca Juga: Video Razia PETI di Kapuas Hulu Ricuh, Warga Lawan Polisi Usai Amankan Alat Tambang
"Hanya karena bisnis yang menguntungkan oligarki harusnya kan kalau persediaan berlebih, listrik itu kan murah, tapi kenapa gak bisa? Ini karena tersandera oleh TOP swasta tapi rakyat yang harus jadi korban lagi ya nasib, nasib ya Allah,"
Berita Terkait
-
Viral Belanja Jutaan di PIM Pakai M-Banking Palsu, Cewek Hijab 'Pengedit Andal' Dicokok di Hotel OYO
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
-
Jualan Bakso dengan Gerobak? Sorry, di Kalimantan Sudah Pakai Avanza!
-
Pasien Speak Up tentang Kelakuan Oknum Dokter Nambah Lagi, Kali ini Terjadi di Malang
-
Mengenal Pencipta Lagu 'Stecu Stecu', Kini Viral di TikTok Usai Dibawakan Faris Adam
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Mau Dapat Saldo DANA Gratis, Buruan Klaim Link DANA Kaget Hari Ini
-
Tiga Begal di Rajeg dan Pasar Kemis Tangerang Diringkus Polisi
-
Klaim Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Rp500 Ribu Hingga JutaanBagi yang Tercepat!
-
Ada 1.152 TPS Rawan PSU Pilkada Kabupaten Serang, 7 Berstatus Sangat Rawan
-
Pemprov Banten Guyur Rp5 Miliar untuk Penanganan Banjir di Kota Tangerang