Selain didiagnosis tuberkulosis paru, kemudian Anisa divonis menderita stunting karena mengalami pelambatan pertumbuhan. Saat berusia satu tahun berat badan Anisa hanya seberat lima kilogram saja.
"Napsu makanya gak ada. Cuma 4 suap makan, kalau pagi bangun tidur banyak, siang sore-paling 4 suap," kata Nefi menceritakan kondisi anaknya.
Perkembangan motoriknya pun tidak sama seperti balita yang lain, bahkan untuk bisa duduk pun harus dibantu oleh orang lain.
"Seumur kaya dia harusnya sudah bisa merangkak ini mah gak bisa apa-apa. Kalau udah duduk-duduk, duduk aja. Kalau udah tidur tidur aja gak bisa ngapa-ngapain," Tutur Nefi melanjutkan ceritanya.
Baca Juga: Eks Kadis dan Sekdis Dindikbud Banten Terdakwa Korupsi Komputer UNBK Rp25 Miliar Divonis 16 Bulan
Segala usaha untuk memperbaiki kondisi kesehatan Anis sudah dilakukan sang ibu, Nefianti. Mulai dari membawanya ke Puskesmas hingga dilakukan perawatan ke dokter gizi.
"Kata dokter memang pertumbuhannya lambat gitu tar juga sedikit-sedikit bisa," tuturnya menirukan ucapan sang dokter.
Sekarang Anisa pun rutin dilakukan pemantauan dua minggu sekali oleh bidan dan dokter gizi dari Puskesmas dan biayanya sudah ditanggu oleh pemerintah.
"Cuma hanya dikasih obat paru yang gratis, kalau vitamin sirup dari luar harus beli. (Vitamin sirup) anjuran dari dokter tapi tidak ada di puskesmas," ucapnya.
Al hasil, setiap bulan dia harus menanggung sendiri biaya pembelian vitamin jenis sirup yang dianjurkan dokter gizi. Kondisi ini yang membuat berat ditengah keterbatasan ekonimi. Suami Nefiant, Hendra hanya bekerja sebagai harian lepas di sebuah toko keramik di Serang.
Baca Juga: Nyalip Truk dari Kiri, Pemotor di Kibin Serang Terjatuh Lalu Tewas Terlindas Truk
Anisa merupakan anak ketiga dari pernikahannya dengan Hendra, anak pertamanya sudah terlebih dahulu meninggal mendahului kedua orangtuanya. Berbeda dengan anak ketiga, justru anak keduanya normal.
Berita Terkait
-
5 Kolam Renang di Pandeglang Paling Rekomended, Ini Fasilitas dan Harga Tiket Masuk
-
Kompolnas Komentari Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel: Dalam Penyidikan..
-
Polda Banten Akui Mobil Dinas Polisi yang Isi Bensin di SPBU Ciceri Milik SPN
-
Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel, Polda Banten Angkat Suara
-
Mobil Dinas Polisi Diduga Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Jual Pertamax Oplosan
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Sentuhan BRI Bikin Warung Bu Sum Bertransformasi dan Ramai Pengunjung
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda
-
Curhat Warga Serang Pemilik Corolla DX 1980 Bayar Pajak Rp982 Ribu, Padahal Nunggak 9 Tahun
-
Dari Korea, Amerika, ke Nigeria: Kisah Sukses Parfum dari Sidoarjo Didukung BRI UMKM EXPO(RT) 2025