Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 23 Agustus 2022 | 11:52 WIB
ILUSTRASI anak stunting di Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Selain didiagnosis tuberkulosis paru, kemudian Anisa divonis menderita stunting karena mengalami pelambatan pertumbuhan. Saat berusia satu tahun berat badan Anisa hanya seberat lima kilogram saja.

"Napsu makanya gak ada. Cuma 4 suap makan, kalau pagi bangun tidur banyak, siang sore-paling 4 suap," kata Nefi menceritakan kondisi anaknya.

Perkembangan motoriknya pun tidak sama seperti balita yang lain, bahkan untuk bisa duduk pun harus dibantu oleh orang lain.

"Seumur kaya dia harusnya sudah bisa merangkak ini mah gak bisa apa-apa. Kalau udah duduk-duduk, duduk aja. Kalau udah tidur tidur aja gak bisa ngapa-ngapain," Tutur Nefi melanjutkan ceritanya.

Baca Juga: Eks Kadis dan Sekdis Dindikbud Banten Terdakwa Korupsi Komputer UNBK Rp25 Miliar Divonis 16 Bulan

Segala usaha untuk memperbaiki kondisi kesehatan Anis sudah dilakukan sang ibu, Nefianti. Mulai dari membawanya ke Puskesmas hingga dilakukan perawatan ke dokter gizi.

"Kata dokter memang pertumbuhannya lambat gitu tar juga sedikit-sedikit bisa," tuturnya menirukan ucapan sang dokter.

Sekarang Anisa pun rutin dilakukan pemantauan dua minggu sekali oleh bidan dan dokter gizi dari Puskesmas dan biayanya sudah ditanggu oleh pemerintah.

"Cuma hanya dikasih obat paru yang gratis, kalau vitamin sirup dari luar harus beli. (Vitamin sirup) anjuran dari dokter tapi tidak ada di puskesmas," ucapnya.

Al hasil, setiap bulan dia harus menanggung sendiri biaya pembelian vitamin jenis sirup yang dianjurkan dokter gizi. Kondisi ini yang membuat berat ditengah keterbatasan ekonimi. Suami Nefiant, Hendra hanya bekerja sebagai harian lepas di sebuah toko keramik di Serang.

Baca Juga: Nyalip Truk dari Kiri, Pemotor di Kibin Serang Terjatuh Lalu Tewas Terlindas Truk

Anisa merupakan anak ketiga dari pernikahannya dengan Hendra, anak pertamanya sudah terlebih dahulu meninggal mendahului kedua orangtuanya. Berbeda dengan anak ketiga, justru anak keduanya normal.

Load More