Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 13 Agustus 2022 | 14:03 WIB
Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau Untirta Banten. [Foto: Bantenhits.com]

SuaraBanten.id - Belakangan ini ramai di media sosial soal kegiatan ospek Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau Untirta Banten, yang melakukan penjemuran kepada mahasiswa 10 jam.

Kekinian, Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM Untirta memberikan klarifikasi mengenai kegiatan ospek mahasiswa baru di kampusnya viral di Twitter tersebut.

“Berita yang tersebar terkait teknis di lapangan yang menyatakan adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh panitia seperti yang beredar luar informasi dari akun twitter @collegemenfess yang menuliskan salah satu peserta kegiatan dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Serang karena mengalami perlakuan fisik dari kepanitiaan adalah tidak benar. Karena faktanya setelah dilakukan pengecekan, informasi tersebut adalah hoax,” kata Presiden Mahasiswa BEM KBM Untirta, Ryco Hermawan melalui keterangan tertulis yang diterima, dikutip dari Beritahits -jaringan Suara.com, Sabtu (13/8/2022).

Ryco memastikan informasi mahasiswa baru dijemur selama 10 jam adalah hoaks. Dia menjelaskan peserta ospek diberi waktu istirahat dan tidak dijemur berjam-jam.

Baca Juga: Bingung Selamatkan HP atau Kekasih, Warganet: Pilihan yang Sulit

“Lalu, informasi yang beredar lainnya yang menyatakan bahwa mahasiswa baru dijemur selama 10 jam sudah jelas tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Pihak panitia telah memberikan waktu. Peserta melakukan pembukaan acara sekaligus membuka technical meeting 2 dari jam 08.00 – 10.30 WIB. Selanjutnya dilakukan sesi mentoring di tempat yang teduh dari jam 10.30-12.00 WIB. Setelah itu peserta melakukan ibadah sholat dari jam 12.00-13.00 Wib. Dan setelah itu berkumpul kembali di lapangan pada pukul 13.00-16.00 Wib untuk melakukan Mozaik. Jadi, informasi yang beredar bahwa Mahasiswa Baru dijemur 10 jam sudah sangat jelas adalah hoax,” ujarnya.

Mewakili BEM KBM Utirta, Ryco menyampaikan rasa kecewa terhadap pernyataan Rektor Untirta yang seolah lepas tangan dan berkesimpulan kegiatan tersebut tidak ada koordinasi dengan pihak rektorat. Dia menyebut BEM Untirta sudah melakukan koordinasi dengan pihak rektorat sebulan sebelum acara dimulai.

"BEM KBM Untirta menyatakan sikap kecewa terhadap pernyataan yang dibuat oleh Rektor yang seakan lepas tangan akan kejadian ini dan berkesimpulan bahwa kegiatan Technical Meeting 2 seakan tidak ada koordinasi dengan pihak rektorat itu tidak benar, kami dari BEM KBM Untirta telah berkomunikasi dari H-1 bulan sebelum kegiatan berlangsung yang dibuktikan dengan adanya surat tembusan untuk peminjaman lapangan Untirta Kampus A Pakupatan, yang ditanda tangani langsung oleh Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan,” ucapnya.

Ryco mengatakan pihaknya juga telah melakukan rapat sinkronisasi timeline dan tema kegiatan bersama pihak rektorat. Dia menyampaikan kegiatan ospek juga dihadiri Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan.

“Faktanya dalam rangka pra PKKMB dilaksanakan beberapa kali juga dilakukan rapat sinkronisasi timeline dan penjelasan tema kegiatan yang dilakukan langsung bersama Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan rangkaian kegiatan yang dihadiri langsung oleh Wakil Dekan 3 masing-masing fakultas yang terdapat di Untirta, didalam rapat sinkronisasi itu juga terdapat permintaan pembuatan mozaik oleh Wakil Rektor 3 yang disampaikan secara langsung di dalam rapat, yang dimana dapat disimpulkan bahwa alur komunikasi dalam kegiatan acara yang berlangsung juga turut serta di hadiri oleh tim MONEV (Monitoring dan Evaluasi) yang dilakukan oleh teman-teman DPM KBM Untirta,” jelasnya.

Baca Juga: Heboh, Video Rombongan Pelajar Duduk Santai Naik Mobil Boks: Hati-hati ya Adek

Load More