SuaraBanten.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cilegon semakin melonjak naik sejak awal tahun 2022. Bahkan, telah tercatat 1 pasien meninggal dunia karena demam berdarah.
Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon, sepanjang Januari hingga Juni 2022 jumlah kumulatif kasus DBD di Kota Cilegon dilaporkan mencapai 274 kasus.
Diantaranya, 45 kasus di Kecamatan Jombang, 43 kasus di Kecamatan Cibeber, 33 kasus di Kecamatan Pulomerak, 31 kasus di Kecamatan Grogol, 28 kasus di Kecamatan Cilegon, 25 kasus di Kecamatan Ciwandan, 21 kasus di Kecamatan Purwakarta, sedangkan untuk Kecamatan Citangkil terbagi 2 wilayah terdapat 21 kasus dan 24 kasus.
Sementara di tahun 2021 hanya mencapai 192 kasus demam berdarah, artinya telah terjadi peningkatan sebanyak 82 kasus di pertengahan tahun 2022.
Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Cilegon, dr Sri Rezeki menyampaikan bahwa dilaporkan setidaknya 274 kasus DBD di Cilegon. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah nyamuk aedes aegypti.
"Kalo DBD inikan penyakitnya berbasis lingkungan, penyakit yang bersumber dari binatang, penyebabnya pasti karena nyamuk aedes aygepti nya banyak, Dia (nyamuk) menggigit pasien," kata dr Sri Rezeki saat dikonfirmasi, Jumat (29/7/2022).
Lebih lanjut, bahwa temuan insidence rate DBD atau jumlah kasus DBD di Kota Cilegon tertinggi di Kecamatan Jombang dan Cibeber. Karena itu, Ia sangat menekankan pada masyarakat pentingnya pecegahan pertama atau PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
"Jadi, selama kita tidak melakukan PNS penyakit ini akan ada terus, selama kita tidak menjaga kebersihan, menjaga lingkungan, jadi minta tolong ya tekankan yang diutamakan adalah pemberantasan sarang nyamuk, baik yang di dalam rumah maupun luar rumah," ucapnya seraya berpesan pada masyarakat.
Menurutnya, fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan, siklus usia nyamuk terjadi kurang lebih selama sepuluh hari.
Baca Juga: Beberapa Cara Konsumsi Kopi yang Bisa Memperpendek Usia
"Artinya, kalo yang dibunuh cuma nyamuk dewasa, jentiknya kan masih ada, dia (Nyamuk) akan tumbuh dan berkembang biak lagi," ungkapnya.
"Jadi yang utama PNS, ini yang susah sekali merubah pola pikir masyarakat, supaya mereka berpikiran ketika ada DBD langsung bersih bersih lingkungan, jangan sampai ada jentik di rumahnya atau di halamannya, gitu ya," ucapnya menekankan.
Ia juga berpesan, jika ada masyarakat yang mendapati gejala DBD harus langsung dibawa ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat. Pasalnya, itu dilalukan untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.
"Kadang kadang kan ada demam, tapi engga dibawa kerumah sakit, jadi dateng ke rumah sakit terlambat, istilahnya udah ada pendarahan, sehingga ada yang meninggal seperti itu," ujarnya.
"Sebenarnya kalo merasa ada keluhan demam, lebih dari 3 hari itu harus sudah periksa laboratorium, cek darah, segera dibawa ke puskesmas," sambungnya.
"Pokoknya yang paling utama yang paling penting itu pemberantasan sarang nyamuk, kalo engga ada nyamuk insyaallah kita bisa terhindar dari DPD, kalo ngandelin fogging engga akan selesai selesai," tutupnya.
Kontributor : Firasat Nikmatullah
Berita Terkait
-
Beberapa Cara Konsumsi Kopi yang Bisa Memperpendek Usia
-
Hasil Penelitian: Anak-Anak Transgender 3 Kali Lebih Berisiko Alami Masalah Kesehatan Mental
-
Bantul Terendah, 38 Ribu Warga DIY Belum Punya BPJS
-
Pernah Tiba-tiba Teringat Ada Sesuatu yang Belum Selesai? Nah, Itulah Zeigarnik Effect
-
6 Tips Menjaga Kesehatan Tulang agar Tak Mudah Keropos
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Status Bahaya: Gelombang Setinggi 4 Meter Ancam Pesisir Lebak, Wisatawan Dilarang Keras Berenang!
-
Persita vs PSM: Mampukah Pendekar Cisadane Raih Kemenangan?
-
Mambucha Telah Kantongi Sertifikasi BPOM dan Halal Indonesia, Kini Sasar Pasar Ekspor
-
Nasabah BRI Bisa Investasi SR023T3 dan SR023T5 dan Dapatkan Kupon hingga 5,95% per Tahun
-
Tragedi Balita Umar: 3 Fakta Menohok di Balik Klaim Sukses Jaminan Kesehatan Banten