Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 26 Juli 2022 | 07:53 WIB
Sejumlah penonton berdiri di pagar pembatas yang roboh saat acara Grand Launching Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu( 24/7/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBanten.id - Mohamad Guntur Romli atau yang akrab Guntur Romli baru-baru ini melontarkan sindiran terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pagar pembatas JIS alias Jakarta International Stadium roboh.

Guntur Romli mempertanyakan mengapa pagar pembatas JIS Roboh padahal pembangunannya menghabiskan anggaran triliunan rupiah.

“Masa pagar pembatas JIS yg proyek ngabisin duit triliunan & 80 persen masih pinjam dari Pusat, kok kyak gini kualitasnya,” tulis akun Twitter pribadinya, @GunRomli, Senin (25/7/2022)

Guntur Romli bahkan menandai akun Twitter Polri dan KPK dalam cuitannya yang menyorot pagar pembatas JIS Roboh.

Baca Juga: Presenter TV Brigita Manohara Bakal Kembalikan Uang dan Hadiah Tersangka Korupsi

“Tolong dicek, apa ada korupsi di situ? @KPK_RI @DivHumas_Polri,” ujar Guntur Romli.

Diketahui, pagar besi pembatas penonton dengan lapangan utama di JIS roboh, Minggu (24/7/2022). Kejadian tersebut terjadi saat The Jakmania tengah menyaksikan acara konser di JIS menjelang laga Persija vs Chonburi FC.

Pagar roboh itu berada di area tribun yang ditempati para pendukung Persija, The Jakmania. Tampak pagar besi berwarna putih sepanjang 50 meter roboh.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah angkat suaea terkait robohnya pagar besi di JIS. Menurutnya, insiden itu terjadi karena tingginya semangat Jakmania mendukung Persija dalam laga melawan Chonburi FC.

“Kemudian soal pagar saya rasa semangatnya luar biasa tinggi dan ini kali pertama digunakan,” kata Anies Baswedan saat press conference di JIS, Jakarta Utara, Minggu (24/7/2022) seperti dikutip dari Terkini.id (Jaringan Suara.com).

Baca Juga: Ditetapkan sebagai Tersangka, 4 Petinggi ACT Dijerat Pasal Berlapis

Anies Baswedan bahkan mengibaratkan kejadian pagar pembatas JIS itu dengan pertumbuhan gigi.

“Kalau analoginya ini growing pain. Growing pain itu gigi tumbuh. Kalau gigi tumbuh itu dokter tidak akan bilang itu penyakit, tapi proses alami sebuah pertumbuhan,” ungkapnya.

“Sama seperti ini, bagian dari proses alami, kita tumbuh bersama digunakan lalu ada feedback, ada perbaikan, lalu Insyaallah nanti akan bisa terpenuhi yang menjadi kebutuhan,” imbuh Anies.

Terpisah, Ketua Umum The Jakmania, Dicky Sumarno bersyukur, kejadian pagar roboh tidak terjadi saat liga 1 berlangsung. Kata dia, jika itu terjadi di momen liga, maka Persija bakal kena sanksi.

“Untung pas grand launching, bukan pas liga mulai, kalau nggak Persija sudah didenda,” ucap Dicky Sumarno.

Dicky Sumarno menjamin, insiden itu bukan disebabkan ulah rombongan The Jakmania liar atau Rojali. Menurut dia, suporter sepak bola memiliki energi yang lebih besar dibandingkan penonton pada umumnya.

“Karena karakter nonton bola beda ya sama masyarakat umum. Kita bisa 100 kali lipat energinya buat nonton. Saya harap ini pembelajaran bagus,” ujar Dicky Sumarno.

Load More