SuaraBanten.id - Dua Warga Negara Asing atau WNA asal Iran berinisial MK (62) dan Baba (38) bekerjasama dengan warga Kota Serang, Banten berinisial MFR alias Robi (19) untuk mendapatkan sepeda motor baru secara ilegal dan mengirimnya ke Iran.
Aksi ketiga pelaku sindikat penadahan sepeda motor ilegal tersebut dibongkar Polda Banten. Sepeda motor keluaran terbaru hasil penggelapan itu dikirim ke Iran.
Terungkapnya sindikat ini berawal dari kecerugiaan penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Banten pada transaski dua unit motor jenis Honda PCK dan CBR tanpa dokumen resmi oleh tersangka Robi dengan nilai rata-rata Rp20 juta.
"Robi mendapatkan unit sepeda motor tersebut dari seseorang inisial AD yang masih berstatus DPO. Sudah terjadi 10 kali transaksi," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga, Kamis (21/7/2022).
AD melakukan penggelapan dengan cara menggunakan dokumen KTP orang lain. mengajukan pembelian motor baru ke leasing dengan metode mencicil.
Setelah pengajuan itu disetujui pihak leasing, tersangka lantas mengambil ke dealer motor. Sepeda motor itupun kemudian dijual kepada tersangka Robi. AD lantas menjual lagi motor tersebut ke Robi secara putus dengan harga Rp 20 juta.
Setiap transaksi yang dilakukan Robi mendapat modal dari seorang WNA inisial Baba yang sehari-hari tinggal di Ciracas, Jakarta Timur. Kemudian setiap motor hasil transasi dibawa dan dimasukan ke gudang di Jakarta oleh Baba.
"Setiap transaksi Robi mendapat keuntungan sekitar Rp550-Rp1,5 Juta tergantung negosiasi dia dengan sumber motor yang ditansaksikan," katanya.
Rupanya tersangka Baba bekerja untuk MK yang juga WN Iran seorang pemilik perusahaan di Jakarta. Berdasarkan pendalaman, kedua WNA ini tidak hanya mendapatkan motor dari sejumlah jaringan di Banten melainkan juga di luar Banten yakni di Bogor dan Tanggamus Lampung.
Baca Juga: Anak Nikita Mirzani Menangis Histeris saat Ibunya Diciduk Polisi di Mall Senayan City
Dari hasil penggeledahan di gudang perusahaan MK, polisi berhasil menyita 40 unit motor baru yang sudah dikanibalkan komponenya dan 3 unit masih utuh.
"Dikanibalisasi komponennya di dalam gudang dan dimasukan ke dalam kardus untuk kemudian ditransaksikan lintas negara," katanya.
Dari pengakuan MK, dirinya mengaku sudah melakukan lebih tiga kali ekspor unit sepeda motor baru tersebut ke negara asalnya. Dengan jumlah rata-rata unit yang dikirim 30 hingga 70 unit per setiap ekspor.
"Cara akali bisa ekspor dan lolos cukai. Ini juga akan dilakukan pendalaman. Apakah kemungkinan pihak lain untk meloloskan barang ini," katanya.
Kontributor : Anwar Kusno
Berita Terkait
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Kemenperin: Penyeragaman Kemasan Jadi Celah Peredaran Rokok Ilegal
-
Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi dengan Wajah Baru
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
Pembangunan Jembatan Asthara Skyfront City Dimulai, Hubungkan Dua Wilayah Tangerang
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Jejak 37 Pahlawan Muda di Lengkong: Mensos Gus Ipul Ungkap 2 Kunci Penting Karakter Bangsa
-
BRIVolution BRI Perkuat Ekosistem Digital dan Dorong Dana Murah Berkelanjutan
-
Diam-diam Pemprov Banten Beri 'Privilese' Truk Kecil Keluar dari Kepgub, Apa Alasannya?
-
Gizi Siswa Terancam? Penyaluran MBG di Pandeglang Disetop, BGN Ungkap Alasan Mengejutkan
-
BRI Wujudkan Komitmen Kemanusiaan Lewat Bantuan Ambulans di Hari Kesehatan Nasional 2025