SuaraBanten.id - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Pandeglang, Fahmi Sumanta memberikan klarifikasi, terkait video viral iring-iringan mobil Bupati Pandeglang yang diduga menghalangi laju mobil ambulance.
Dikutip dari Instagram @Fesbukbanten, Plt Satpol PP Pandeglang tersebut menyampaikan permohonan maaf, terkait peristiwa tersebut.
Peristiwa tersebut kata Fahmi tidak ada unsur kesengajaan, pihaknya mewakili pemerintah memohon maaf.
"Tidak ada kesengajaan, kami memohon maaf ketika mengganggu dengan ambulance yang tidak diberi jalan, mudah-mudahan ada hikmah dari kejadian ini. Saya mewakili pemerintah memohon maaf," katanya, dikutip Suarabanten, Sabtu (21/5/2022).
Mobil Bupati Tak Mau Ngalah, Malah Salip Ambulance
Sebuah video viral berisi ambulance yang malah dihalangi rombongan Bupati beredar di media sosial, Jumat (20/5/2022).
Dalam video tersebut, unggahan akun media sosial Instagram @palagan_news tersebut tampak sebuah jalanan yang cukup ramai lancar dengan kendaraan, tiba tiba dikejutkan dengan mobil patroli polisi yang menyalip dari kanan dan membelah antrian kendaraan yang berjalan.
Mobil patroli itu menembus dan mendahului diiringi rombongan mobil diduga Bupati Pandeglang dibelakangnya berjumlah 3 kendaraan. Siapa sangka pada bagian belakang rupanya terdapat sebuah mobil ambulance yang sedari tadi menyalakan rotator namun tak dikasih jalan oleh rombongan Bupati tersebut dan malah melaju kencang mendahului.
Si perekam video merupakan salah satu pengendara yang kebetulan berada dibelakang mereka.
"Mobil Satpol PP Pandeglang mepet mobil ambulance, arogan iring iringan Bupati," ucap pria dalam rekaman sembari terus menyorotkan kamera ke arah mobil didepannya.
Informasi yang didapat dari unggahan menyebutkan bahwa rombongan bupati Pandeglang ini tak mendahulukan ambulance bahkan menyenggol ambulance milik relawan FNB yang membawa pasien melintasi Jalan Saketi - Labuan.
Diceritakan dalam kronologi pada saat perjalanan pulang usai kontrol pasien di RSUD Banten, tiba tiba datang rombongan bupati Pandeglang saat melintas di Jalan Raya Labuan Sodong pintu.
Bukannya memberikan akses jalan, rombongan Bupati beserta Patwal malah mendahului dan mendominasi jalanan.
Ambulance yang membawa pasien penderita usus buntu atas nama Mufidah warga Kampung Rancakaya, Desa Cibungur, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang Banten ini pun akhirnya mengalah dan berjalan dibelakang rombongan tersebut.
Warganet pun turut geram menyoroti sikap rombongan pejabat tersebut yang dinilai tak memiliki empati dan rasa manusiawi.
Berita Terkait
-
Iring-iringan Mobil Bupati Tak Mau Ngalah, Malah Salip Ambulance Bikin Geram Warganet: Kacau Memang Pejabat
-
Pria Tak Bercelana Mondar-mandir di Jalanan Pekanbaru Resahkan Warga: Wah Bahaya!
-
Viral Iring-iringan Diduga Mobil Dinas Bupati Pandeglang Senggol Ambulans Saat Menyalip, Tuai Kecaman Publik
-
Viralkan Kura-kura Menyeberang Jalan Hampir Terlindas Mobil, Perekam Video Tuai Hujatan
-
Ada Pasien Meninggal Diduga Akibat Penanganan lambat, RSHS Buka Suara
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Cuma Gara-gara Utang Rp500 Ribu dan Diludahi, Pria di Cikupa Tega Habisi Nyawa Teman
-
Kenaikan Insentif Guru Honorer Cuma Rp100 Ribu, Mendikdasmen Panen Cibiran
-
Badak Langka Musofa Mati Setelah Dipindahkan: Benarkah Karena Penyakit Kronis, atau Ada Hal Lain?
-
Bukan Sekadar Teori: Kisah Mahasiswa IPB 'Menyatu' dengan Kota Kuasai Skala Lanskap Sesungguhnya
-
Sentilan Keras Kiai Asep: Pengurus NU Jangan Sibuk Rebut Komisaris dan Tambang!