SuaraBanten.id - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah baru-baru ini menyinggung soal politisasi BUMN menjelang Pemilu 2024. Pernyataan soal BUMN tersebut diungkapkan melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah.
Fahri Hamzah awalnya mengomentari Menteri BUMN Erick Thohir yang yang mengancam untuk membuat daftar hitam atau blacklist mitra perusahaan pelat merah yang bandel atau tidak taat aturan.
Menanggapi pernyataan Erick tersebut, Fahri Hamzah malah menyebut pihak yang sebenarnya bandel adalah BUMN. Menurutnya, hal tersebut dapat dilihat dari tunggakan hutang BUMN yang tersebar di banyak tempat.
"Pak @erickthohir lupa bahwa yang bandel itu adalah BUMN. Ngutang di mana-mana nggak bayar di mana-mana. Kalau bermasalah pajak minta keringanan, kalau punya masalah hukum dengan Mitra minta tolong Kejaksaan dan polisi. Semua untuk kepentingan Kongkalikong kiri kanan..!," tulis Fahri Hamzah, Selasa 10 Mei 2022 lalu.
Terkait hal itu, Fahri Hamzah juga menyinggung keadaan BUMN yang sudah hancur malah menyalahkan perusahaan mitra.
"BUMN sudah ancur-ancuran. Tiba2 nyalain mitra.. Hari gini... (emote ketawa)," ungkap Fahri Hamzah.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah juga menyinggung kesalahan besar soal mengizinkan orang yang mengendalikan Kementerian BUMN berkampanye untuk pemilu yang akan datang.
"Adalah kesalahan yang besar memberikan ijin kepada orang yang mengendalikan Kementerian BUMN untuk berkampanye untuk pemilu yang akan datang. Karena Kementerian tersebut punya jaringan lebih luas daripada pemerintah pusat. Sangat berpotensi disalahgunakan!," ujar Fahri Hamzah melanjutkan.
Fahri Hamzah juga menyebut Kementerian BUMN punya jaringan yang lebih luas ketimbang pemerintah pusat dan sangat berpotensi disalahgunakan. Menurutnya, politisasi BUMN merupakan bahaya laten.
Baca Juga: Laba Untung BUMN Naik dari Rp13 Triliun Menjadi Rp90 Triliun dalam Tiga Tahun
"Kentara sekali cara kerja menyehatkan dan menyelamatkan BUMN dengan cara konsolidasi besar2an demi fokus dan Sehatnya BUMN, dibanding kerja yang niatnya adalah menggunakan jaringan BUMN yang luas untuk popularitas dan kampanye politik. Politisasi BUMN adalah bahaya laten!," tegasnya.
Berita Terkait
-
5 Perusahaan BUMN Buka Lowongan Kerja hingga Akhir Agustus 2025, Cek Syaratnya di Sini
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII Sulap Desa Aan Jadi Lebih Mandiri
-
Balas Dendam! Shin Tae-yong Siap Kalahkan Timnas U 23, Erick Thohir Langsung Bereaksi
-
Mengenal Andi Rio Idris, Komisaris Utama Baru PT Semen Tonasa yang Sempat Gagal Jadi Bupati
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Pengeroyokan Jurnalis: Polisi Tangkap 2 Sekuriti PT Genesis, Propam Selidiki Keterlibatan Oknum
-
Ada Beking Oknum Aparat? PWI Cilegon Desak Kapolda Baru Sikat Pelaku Pengeroyokan 8 Wartawan
-
Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan Humas KLH dan Wartawan di Serang
-
Sidak KLHK Berujung Ricuh di Serang, Wartawan dan Pegawai Humas Dianiaya Ormas Hingga Oknum Brimob
-
Kronologi Pengeroyokan 8 Jurnalis di Pabrik Limbah Serang, AJI Desak Polisi Usut Tuntas