Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 10 April 2022 | 13:47 WIB
Petugas memasang garis polisi di lokasi pembunuhan. [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

SuaraBanten.id - Pelaku pembunuhan anak dan istri di Serang Banten yang dilakukan Supriyadi (44) belakangan ini menjadi perbincangan masyarakat.

Sebab, sosok Supriyadi dikenal sebagai pebisnis yang sukses dan terkenal serta baik kepada masyarakat sekitar. Namun, dirinya nekat membunuh anak Dion (9) dan istrinya yakni Tumijem (43).

Ali (26), salah satu warga mengaku kaget dengan kejadian pembunuhan yang dilakukan oleh Supriyadi yang sehari-hari dikenal baik.

“Kaget, jelas (kaget). Orangnya ya biasa aja sehari-hari seperti orang biasanya baiklah, tidak tangkap juga seperti ini,” katanya kepada wartawan.

Baca Juga: Ngeri! Tawuran di Serang Sebabkan Tiga Orang Remaja Tewas Usai Kena Bacok, Polisi Langsung Buru Para Pelaku

Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengungkapkan bahwa, Supriyadi sehari-hari dikenal baik bekerja sebagai pedagang kain yang juga sering berinteraksi dengan warga.

“Dari keluarga sendiri pelaku ini aktifitasnya pedagang mempunyai komoditi pakaian. Kita akan dalami apa permasalahan dalam keluarga di beberapa bulan ini,” tegas Kabid Humas.

Shinto memastikan setelah kritisi dan dilarikan ke rumah sakit, saat ini kondisi pelaku Supriyadi semakin membaik.

“Kondisi pelaku masih dirumah sakit didampingi (petugas kepolisian) untuk menyakinkan pelaku pulih kembali, informasi terkini mulai membaik, agar segera diketahui motifnya apa,” pungkasnya.

Sebelumnya, aksi keji Supriyadi dilakukan di rumah, Jumat dini hari, 8 April 2022 sekitar jam 01.30 WIB. Setelah diduga membunuh anak istrinya, Supriyadi diduga mencoba bunuh diri dengan cara menyayat nadi tangan kirinya.

Baca Juga: Cerita Penjual Takjil Ditipu Orang Tidak Dikenal di Pandeglang Banten

Hingga Jumat siang, Supriyadi masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Kota Serang.

Berdasarkan foto yang diterima, Supriyadi mendapatkan penjagaan ketat dari sejumlah petugas kepolisian berpakaian preman.

Kapolres Serang AKBP Yudha Satria mengungkapkan, aksi yang menggegerkan warga, diketahui setelah Ilham (15), anak pertama Supriyadi berteriak minta tolong kepada warga. Dia menyebut ibu dan adiknya telah dianiaya oleh bapaknya.

“Warga yang mendengar teriakan itu langsung keluar rumah dan menolong Ilham yang terlihat ketakutan,” ujar Yudha Satria.

“Perisitwa berdarah yang merenggut nyawa ibu dan anak ini pun segera dilaporkan ke Mapolres Serang. Mendapat laporan dari warga, personil Satreskrim langsung bergerak ke lokasi,” bebernya.

Load More