Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 14 Desember 2021 | 06:45 WIB
5) Ilustrasi pelecehan seksual di kampus. [Suara.com/Rochmat]

SuaraBanten.id - Program pertukaran mahasiswa antara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dengan Universitas Negeri Makasar (UNM) berujung pelecehan seksual. Kini seorang mahasiswi yang ikut pertukaran mahasiswa mengalami trauma usai jadi korban pelecehan seksual oleh oknum satpam UNM.

“Kami memutuskan agar korban dipulangkan lebih awal karena korban sudah minta (pulang). Karena secara psikologis enggak nyaman,” tutur Humas Untirta Serang Veronica Dian Faradisa dilansir dari Bantennews.co.id--Jaringan SuaraBanten.id, Senin (13/12/2021).

Dian mengungkapkan, korban merasa ketakutan dan khawatir ada intimidasi lantaran sebelum kasus ini mencuat ke publik ia mengaku sempat ada intervensi sejumlah pihak untuk menutup kasus tersebut.

“Takut diintimidasi apa gitu tapi alhamdulillah masiswa masih punya pendirian sesuai dengan fakta gitu,” ungkapnya.

Baca Juga: Suap Izin Parkir Diduga Mengalir ke Wali Kota Cilegon Disorot, Simak Informasi Lengkapnya!

Saat ini, pihak Untirta mengirim tim untuk mendampingi korban agar kasus tersebut diproses hukum dan membatasi pihak lain berkomunikasi dengan korban. Kata Dian, korban akan segera dipulangkan setelah kasus tersebut sudah selesai.

“Tapi kami yakinkan dulu proses hukumnya kan bolak balik gak mungkin. Dipastikan semua (proses hukum) beres baru dipulangkan,” tuturnya.

Meski demikian, Dian memastikan program pertukaran mahasiswa tetap dilanjutkan sesuai jadwal hingga Januari 2022 mendatang. Pertukaran mahasiswa dilanjutkan dengan catatan, asrama mahasiswi dipindahkan ke Rusunawa dan diberikan penjagaan ketat.

“Tidak semua (dipulangkan) hanya yang terkait saja yang lainnya menunggu sampai program selesia sesuai jadwal gak mudah kordinasi pusat,” pungkasnya.

Baca Juga: Mantan Satpam Kampus Universitas Negeri Makassar Tersangka Pelecehan Seksual ke Mahasiswa

Load More