SuaraBanten.id - Perbaikan Jalan Lingkar Selatan (JLS), Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon menyebabkan kemacetan panjang. Perbaikan yang dilakukan di akses JLS menuju Tol Cilegon Timur itu menyebabkan setengah badan jalan tak bisa dilalui.
Karenanya, jalan yang banyak jadi lalu lintas truk itu mengalami kemacetan hingga 3 kilometer. Kemacetan tak hanya terjadi di akses menuju Tol Cilegon Timur, sejumlah pengendara yang melintas ke arah Ciwandan juga mengalami kepadatan.
Terlebih, kendaraan yang ingin menuju Cilegon banyak yang memutar balikan kendaraannya. Parahnya, menurut informasi pihak kontraktor belum berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Di lokasi juga tak nampak personel polisi melakukan pengaturan jalan.
Salah satu pengguna jalan, Hamdi mengeluhkan perbaikan jalan yang mengakibatkan kemacetan tersebut. Ia menyayangkan perbaikan dilakukan di jam-jam padat kendaraan.
Baca Juga: Tempat Hiburan Malam di JLS Dibongkar, Pemkab Serang Beri Pelatihan Eks Pekerja Hiburan
"Harusnya kalau perbaikan jalan dilakukan malam hari agar tidak menganggu pengguna jalan," katanya mengeluhkan kemacetan itu.
Ia juga mempertanyakan tidak pengamanan dari pihak kepolisian yang menertibkan jalan hingga kemacetan tidak teratur.
"Tadi saya lewat tidak ada petugas yang mengatur lalu lintas. Jadi kondisi jalan tadi macet panjang dan tidak teratur karena semua ingin saling mendahului," ungkapnya.
Kanit pengamanan dan Penyelamatan Satlantas Polres Cilegon Ipda Deni Mulyana mengatakan, dari pihak kepolisian melakukan rekayasa sehubungan dengan ada pembongkaran jalan menyebabkan jalan hanya bisa dilalui satu kendaraan.
Ia mengaku akan mengambil langkah untuk mengantisipasi kemacetan tersebut dengan berkoordinasi dengan BPTD untuk mengaktifkan lampu merah PCI yang dari arah Serdang.
Baca Juga: 3 Fakta Potensi Tsunami Cilegon 8 Meter
"Mungkin lampu merah dari serdang di aktifkan kembali sambil nunggu dari BPTD, untuk sementara kita bongkar dulu jalan melalui BPJS untuk mengurangi kemacetan roda dua dan roda empat. Kami juga koordinasi dengan kantor pemasaran karena bukan jalan umum juga harus minta izin," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Deni juga membenarkan belum ada koordinasi antara kontraktor dengan pihak kepolisian atas perbaikan jalan yang menyebabkan kemacetan panjang itu.
"Sementara blm (ada pemberitahuan) baru dikonfirmasi sama dari pihak pekerja atau kontraktornya. Mungkin sesegera mungkin datang," ujarnya.
Berita Terkait
-
Jalur Fungsional Japek II Selatan, Terobosan Cerdas Urai Kemacetan Arus Balik Lebaran 2025
-
Giant Sea Wall: Solusi Banjir Rob Jakarta atau Proyek Ambisius Tanpa Dana Jelas?
-
'Si Bungsu Pulang untuk Lamaran', Begini Cerita Cinta Dua Sejoli Mudik Via Pelabuhan Ciwandan
-
Cat Lover Cantik Asal Tangerang Boyong Kucing Kesayangan Mudik ke Lampung
-
Cek CCTV Jalan Tol Mudik Lebaran 2025, Pantau Titik Macet di 4 Aplikasi
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Sentuhan BRI Bikin Warung Bu Sum Bertransformasi dan Ramai Pengunjung
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda
-
Curhat Warga Serang Pemilik Corolla DX 1980 Bayar Pajak Rp982 Ribu, Padahal Nunggak 9 Tahun
-
Dari Korea, Amerika, ke Nigeria: Kisah Sukses Parfum dari Sidoarjo Didukung BRI UMKM EXPO(RT) 2025