Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 10 November 2021 | 06:30 WIB
BPBD Kabupaten Serang, Lanal Banten, dan Sejumlah Unsur Penanggulangan Bencana melakukan Simulasi Tsunami bersama warga Desa Pasauran dan Umbul Tanjung Kecamatan Cinangka, Selasa (9/11/2021). [Dok. BPBD Kabupaten Serang].

SuaraBanten.id - Terjadi pergerakan lempeng Indo-Australia yang menyebabkan gempa bumi dan tsunami di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Selasa (9/11/2021).

Tampak puluhan petugas melakukan evakuasi warga dan korban Tsunami. Petugas gabungan BPBB Kabupaten Serang, Lanal Banten, Basarnas Banten dan unsur penanggulangan bencana lainnya juga mengarahkan warga selamat untuk menuju wilayah aman.

Tenda-tenda pengungsian dan penyelamatan berwarna biru dan merah juga tampak sudah berdiri. Serangkaian aksi evakuasi dan penyelamatan tadi merupakan rangkaian dari simulasi pergerakan lempeng Indo-Australia yang digelar petugas gabungan.

Adapun tujuan simulasi ini untuk mengedukasi masyarakat dan seluruh unsur penanggulangan bencana baik dari unsur pemerintah, swasta serta relawan.

Baca Juga: Wanti-wanti Kapolres Serang Soal Maraknya Pencabulan Anak, Orangrtua Harus...

Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Serang, Hasan Basri mengatakan, simulasi kali ini berbeda dengan simulasi yang biasanya digelar. Kali ini simulasi yang digelar adalah simulasi fase awal.

“Simulasi hari ini berbeda dengan skenario yang biasa dilatih, karena memang sengaja saya bikin skenarionya itu fase awal. Kalau yang biasa simulasi itu fase kedua artinya kondisi di mana komandan darurat udah terbentuk atau sudah adanya keputusan Bupati, kalau yang pelatihan ini belum,” ujar Hasan Basri kepada wartawan seperti dikutip dari Bantennews.co.id--Jaringan Suara.com, Selasa (9/11/2021).

Diketahui, simulasi fase awal adalah simulasi penanganan ketika kondisi pasca bencana masih dalam kondisi berantakan dan sumber daya di lokasi masih kurang memadai.

Untuk peserta yang berpartisipasi mengikuti simulasi gempa bumi dan tsunami pada hari ini berasal dari Desa Pasauran dan Desa Umbul Tanjung, Kecamatan Cinangka.

“Masyarakat secara umum sudah paham karena begitu diberi materi ternyata ibu-ibunya sudah tahu. Di sana juga ada Desa Tangguh Bencana (Destana), relawan, kelompok wali murid siaga bencana,” kata Hasan.

Baca Juga: Isi Bensin di Dekat Kompor Menyala Rumah di Kopo Serang Terbakar, Dua Orang Luka Bakar

Komandan Lanal (Danlanal) Banten Kolonel Laut Pelaut (P) Budi Iryanto, M. Tr. Hanla mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kontijensi yang terjadi berkaitan dengan bencana alam.

“Sekaligus mengecek dan mengakomodir kesiapan seluruh personel dan kelengkapan sarana prasarana pendukung serta keterpaduan dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam yang bisa terjadi kapan saja,” ujar Danlanal Banten.

Kegiatan simulasi tersebut juga sebagai salah satu bentuk sinergi antara TNI dan Pemerintah Daerah serta penjabaran tugas operasi militer selain perang TNI dalam rangka membantu penanggulanan akibat bencana alam dan membantu pencarian serta pertolongan (SAR) secara cepat dan tepat guna meminimalisir jumlah korban.

Load More