SuaraBanten.id - Baduy yang merupakan masyarakat adat Banten terbilang banyak mempunyai tradisi budaya. Salah satu yang rutin digelar yakni Tari Ngalage saat perayaan gerakan tanam padi Baduy di ladang-ladang.
Perayaan Tari Ngalage sebagai tanda gerakan tanam padi huma melalui Tari Ngalage biasanya digelar diiringi lantunan musik tradisional Baduy.
Salah satu petani Baduy, Santa (45) mengaku senang memasuki tanam padi huma.
"Kami merasa senang memasuki jadwal tanam padi huma sesuai kalender adat," katanya, Selasa (2/10/2021).
Pelaksanaan penanaman padi huma atau "ngaseuk" dilakukan menggunakan kayu untuk melubangi tanah yang akan ditanami butiran gabah.
Diketahui, gerakan penanaman padi huma di ladang-ladang sudah dimulai pada awal November dan panen Mei 2022.
"Kami menghibur tarian ini agar gerakan tanam seluas satu hektare selesai hari ini dengan melibatkan puluhan warga Badui, " kata Santa.
Begitu juga petani Badui lainnya, Pulung(60) mengaku hiburan tari Ngalage itu merupakan hiburan masyarakat adat yang tengah melaksanakan gerakan tanam padi huma.
Biasanya,petani yang menghibur kesenian khas adat tersebut yang ekonominya cukup baik
Penampilan kesenian itu harus dibayar kepada pemainnya antara Rp1 juta sampai Rp1, 5 juta.
Sedangkan, petani yang tidak mampu menampilkan kesenian itu dilakukan gerakan tanam secara mandiri.
"Kami gerakan tanam awal November itu tidak menampilkan tari Ngalage yang diiringi musik angklung buhun dan dog-dog lojor, " katanya.
Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan saat ini jumlah penduduk Badui tercatat 11.800 jiwa dengan mengandalkan kehidupan pertanian ladang dengan menanam padi huma, hortikultura dan palawija.
Dari bercocok tanam di ladang itu mereka bisa memenuhi kebutuhan pangan dan ekonomi.
Masyarakat Badui tengah memasuki musim tanam padi huma dan di antaranya petani menampilkan hiburan tari Ngalage untuk penyemangat agar gerakan tanam bisa dirampungkan seharian.
Mereka petani Badui bercocok tanam padi huma di ladang dengan cara berpindah-pindah lahan agar tanamanya tumbuh subur dan menghasilkan ketahanan pangan.
Penanaman di ladang itu dengan pola sistem tumpang sari di satu kawasan menanam padi huma, jagung, kacang tanah, jahe, cikur dan pisang.
"Semua tanaman itu bisa menghasilkan panen kacang dengan waktu selama tiga bulan, padi huma enam bulan, cikur, jahe delapan bulan dan pisang setahun," katanya menjelaskan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Kawanan Begal Pembacok Warga Baduy di Jakpus Masih Berkeliaran, Saksi dan CCTV Nihil, Kok Bisa?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Jauh-jauh dari India, Lamaran Vlogger Ini Ditolak Gadis Baduy
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Viral! Sudah SMP Siswa Ini Nyerah pada Soal Perkalian Dasar, Indikasi Kualitas Belajar Anjlok?
-
Bank Mandiri Akselerasi Program 3 Juta Rumah Melalui Sosialisasi KPP di Tangerang
-
BRI Pastikan Pembiayaan UMKM Aman dan Akuntabel Lewat KUR
-
Sungai Cikalumpang Ngamuk, Ribuan Warga Serang Terkepung Banjir!
-
Polemik Mereda, PCNU Serang Minta Tertibkan THM Ilegal hingga Siap Dampingi Pekerja