SuaraBanten.id - Kasus Tenaga Kerja Indonesia atau TKI Asal Desa Sukaratu, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang bernama May Purbaningrum (31) yang diduga jadi korban perdagangan orang atau Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Erbil, Irak kini sudah dikawal Unit Pelayanan Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Wilayah Serang.
May beberpa waktu lalu meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk membantu kepulangannya. May diduga kuat menjadi korban TPPO yang dilakukan oleh Dewi dan Ajo yakni rekan yang dikenal melalui media sosial.
Mengetahui informasi terkait kasus May, Bagian Pengelola Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau PMI pada UPT BP2MI Wilayah Serang, Budi Nurcahyo mengatakan, pihaknya berencana membuat surat permohonan bantuan terkait kasus PMI tersebut.
“Kami rencananya akan membuatkan surat permohonan bantuan ke BP2MI tapi kami masih menunggu kontak PMI dan akan mencoba melakukan klarifikasi terhadap korban tersebut. Selain itu kami sudah berinisiatif memberikan kontak perwakilan di KBRI Baghdad, Irak agar PMI atau korban bisa segera melapor ke KBRI,” ujar Budi kepada BantenNews.co.id-Jaringan SuaraBanten.id melalui pesan singkat, Senin (25/10/2021).
Baca Juga: Terungkap! Kadishub Cilegon Terima Suap di Dua Tempat
Kata Budi, kasus tersebut saat ini sudah ditindaklanjuti oleh Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Serang.
Menurutnya, langkah yang diambil PPA dengan berkirim surat ke kementerian merupakan langkah yang sudah cukup tepat dalam menangani perlindungan PMI.
“Masalah ini sudah ditindaklanjuti oleh Dinas PPA Kabupaten Serang. Langkah dinas untuk bersurat ke kementerian ini kami rasa sudah cukup tepat ya, karena sesuai dengan UU 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI karena Pemerintah Daerah harus aktif dan berinisiatif dalam perlindungan PMI/WNI di wilayahnya,” jelas Budi.
Dihubungi terpisah, May Purbaningrum mengatakan, saat ini dirinya hanya ingin pulang ke Indonesia sebab semakin hari sakit pinggang akibat jatuh beberapa tahun lalu sudah membuat ia susah tidur.
“Saya kemarin minta dibawa ke dokter tapi jawaban majikan cewek iya iya saja, hanya dibeliin obat doang, kemudian aku bilang lagi kalau belum ada perubahan, di rontgen biar tau penyakitnya apa malah ia jawab katanya bahaya,” ujar May.
Baca Juga: Sopir Truk Sampah Bakal Parkir di Depan Rumah Walikota Serang, Ada Apa?
Bukan hanya soal kesehatan fisik, meski majikannya merupakan keluarga yang baik namun hampir setiap hari memberikan jam pekerjaan yang berlebih.
Berita Terkait
-
Duka di Hari Fitri: Israel Gempur Gaza di Hari Pertama Lebaran
-
Roket Misterius Guncang Lebanon: Siapa Dalang Sebenarnya? Israel Sengaja Provokasi?
-
Resmi Dipecat Irak, Inilah 3 Komentar Respect Jesus Casas Terhadap Timnas Indonesia
-
CEK FAKTA: Raffi Ahmad Beri Giveaway Rp 1 Miliar untuk TKI
-
Transaksi Remitansi BSI Tembus Rp1,5 Triliun, Terbanyak dari TKI
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Antisipasi Kepadatan Libur Lebaran, Jalur Wisata Menuju Pantai Anyer Diterapkan One Way
-
BRI Imbau: Waspada Modus Penipuan Siber Selama Lebaran 2025
-
Sinergi BRI dan Komunitas Lokal dalam Restorasi Ekosistem Laut Gili Matra
-
Lebaran 2025 Lebih Mudah dengan Transaksi BRImo yang Cepat Sekaligus Aman
-
Lebaran Tanpa Khawatir, 1 Juta AgenBRILink BRI Tangani Transaksi dan Pembayaran