Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 16 September 2021 | 17:04 WIB
Madrasah di Cilegon Banten hancur diterjang badai dan angin kencang. Sebanyak dua ruang kelas di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Baiturrohman di Lingkungan Dukuh, Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon ambruk. (Bantennews)

SuaraBanten.id - Madrasah di Cilegon Banten hancur diterjang badai dan angin kencang. Sebanyak dua ruang kelas di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Baiturrohman di Lingkungan Dukuh, Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon ambruk.

Para murid tak bisa melakukan aktivitas belajar mengajar. Diduga ambruknya sarana belajar pendidikan Islam itu akibat bangunan yang sudah lapuk.

Kepala MDTA Baiturrohman, Hidayat menuturkan bahwa peristiwa ambruknya dua ruang kelas tersebut terjadi saat cuaca di wilayah sekitar sedang dilanda hujan dan angin kencang.

Kondisi bangunan yang sudah tua diduga menjadi penyebab ambruknya bangunan.

Baca Juga: PANAS! Gubernur Banten Wahidin Halim Jawab Tudingan Gagal Bangun Good Governance

“Yang ambruk ruang kelas satu dan kelas dua,” ujar Hidayat, Kamis (16/9/2021).

Akibat kondisi bangunan sekolah yang rusak parah, lanjutnya, aktivitas belajar mengajar di MDTA Baiturrohman diliburkan sementara.

Untuk mengisi kekosongan belajar, pihaknya bersama siswa dan warga setempat bergotong royong memperbaiki kondisi bangunan dengan alat dan material seadanya.

Hidayat mengaku, bakal memanfaatkan ruangan yang tidak roboh untuk aktivitas belajar mengajar sebelum ada dilakukannya renovasi di dua kelas yang ambruk tersebut.

“Sementara diliburkan dulu, ini lagi gotong-royong. Nanti paling belajarnya ngemper karena kursi sama bangku juga banyak yang rusak,” ucapnya.

Dia berharap ada uluran tangan donatur yang bisa membantunya memperbaiki bangunan yang rusak itu.

Baca Juga: Larikan Motor Teman, Warga Citangkil Cilegon Disergap di V-Nice Serang

Pasalnya, sekolah yang dibangun dari tahun 2003 lalu ini merupakan sekolah yang dikhususkan untuk anak-anak berlatarbelakang tidak mampu.

Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada bantuan yang datang untuk pembangunan sekolah itu.

“Mudah-mudahan aja ada yang bantu, karena kalau begini terus kasihan sama anak-anak. Semangat belajarnya tinggi, tapi ruang kelasnya rusak,” imbuhnya.

Load More