Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 10 September 2021 | 09:35 WIB
Ferdinand Hutahaean [Foto: Suara.com]

SuaraBanten.id - Habib Salim bin Jindan atau yang lebih akrab disapa Habib Salim Jindan menyindir Habib Keturunan Yaman yang kini menjadi warga negara Indonesia (WNI). Tak hanya keterunan Yaman, Habib Salim juga menyinggung Habib keturunan Arab.

Habib salim menyindir Habib keturunan Yaman seringkali membuat gaduh NKRI dengan nyinyir ke publik.

Dalam kesmepatan itu, Habib Salim bahkan meminta para habib baik turunan Yaman maupun Arab jangan bikin gaduh NKRI. Ia juga meminta para Habib jangan bikin galau NKRI.

Sindiran Habib Salim diungkapkan melalui video ceramahnya yang belakangan yang viral di media sosial.

Baca Juga: Dokter Tirta Ungkap Pengalaman Buruk Tren Ikoy-ikoyan, Protes Arief Muhammad

Video viral Habib Salim tersebut juga ikut dibagikan mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean, seperti dilihat pada Kamis 9 September 2021.

Melalui cuitannya, Ferdinand berharap sindiran dari Habib Salim itu didengar oleh WNI keturunan Yaman.

“Semoga yang dari Yaman pada dengar dan mengerti bahwa Indonesia ini justru harus dirawat bukan dirusak,” cuit Ferdinand Hutahaean.

Dilihat dari video tersebut, tampak Habib Salim awalnya meminta kepada WNI keturunan Yaman agar tidak membuat gaduh NKRI.

“Kita habaib warga negara Indonesia keturunan Yaman jangan bikin galau di NKRI,” ujar Habib Salim bin Jindan.

Baca Juga: Sindir WNI Keturunan Yaman, Habib Salim: Jangan Bikin Galau di NKRI

Pendakwah itu pun juga mengaku tak masalah apabila ada habib lainnya yang marah dengan pernyataannya itu.

“Mau marah habib yang lain, terserah. Emang kenyataan kita ini habaib (keturunan Yaman) warga negara Indonesia numpang di Indonesia. Kenyataan, kita WNI keturunan kenyataan,” ucapnya.

Selain keturunan Yaman, Habib Salim juga menyindir WNI keturunan Arab. Ia pun meminta mereka agar tidak membuat gaduh NKRI dengan melontarkan nyinyiran ke publik.

“Apalagi keturunan Arab. Jangan bikin gaduh juga! Nyinyir muluk kayak perempuan,” ujarnya.

Load More