Scroll untuk membaca artikel
Irwan Febri Rialdi
Minggu, 22 Agustus 2021 | 21:30 WIB
Stephen Warnock saat berseragam Liverpool. (PAUL ELLIS / AFP)

SuaraBanten.id - Nasib tragis dialami mantan bek kanan Liverpool era Rafael Benitez, Stephen Warnock. Pria yang kini berusia 39 tahun itu nyaris bunuh diri setelah dicerai sang istri.

Kehilangan seseorang yang dicintai memang sangat menyakitkan hati seseorang, seperti itulah yang baru saja dirasakan Stephen Warnock.

Mantan bek kanan Liverpool peraih trofi Liga Champions 2005 ini bakan nyaris mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Beruntung rencana yang bakal dilakukan pada awal tahun 2021 dapat digagalkan oleh sang kakak ipar.

Baca Juga: Saat Mohamed Salah Prank Dua Juta Orang di Fantasy Premier League

Warnock mengaku hancur hatinya saat rumah tangganya berantakan hingga membuat sang istri, Laura memutuskan untuk menggucat cerai dirinya.

Padahal Warnock dan Laura sudah dikaruniai dua orang anak dari pernikahan mereka, tentu hal tersebut membuat pria 39 tahun itu sangat frustrasi.

"Saya sudah merancang semuanya, saya tahu bagaimana akan melakukan bunuh diri," ucap Warnock dikutip dari Daily Star.
 
"Saya ingat suatu ketika saya tengah mengemudi di tol dan berpikir ini akan menjadijalan keluar yang mudah.''

"Saya sedang menelepon kakak ipar, dan dia berkata 'Jangan berani-beraninya, ya!'. Saya lalu menepi dan berhasil menenangkan diri.''

"Akan tetapi dia terus-menerus menelepon saya setelah itu untuk memastikan saya baik-baik saya," imbuhnya.

Baca Juga: Dicerai Sang Istri, Eks Bek Liverpool Ini Nyaris Bunuh Diri

Stephen Warnock saat berseragam Liverpool. (PAUL ELLIS / AFP)

Berharap kedamaian setelah memutuskan pensiun sebagai pesepak bola profesional, Warnock justru kembali bernasib sial.

Hidupnya setelah pensiun malah membuatnya stres, tak memiliki tujuan baru seiring karier profesionalnya yang hilang dalam sekejap.

"Di akhir karier, saya sangat merasa hampa. Saya tidak lagi punya tujuan dan itu menakutkan," ujar Warnock.

"Saya melihat lagi ke belakang dan berpikir bahwa itu sangat buruk. Saya tahu banyak pemain lain yang sudah pensiun dan mengatakan hal yang sama.''

"Semua karier saya yang lewat begitu saja, itu hilang dalam sekejap mata." imbunya.

Meski begitu, Warnock menyadari jika keputusan sang istri memutuskan cerai darinya diakui merupakan kesalahannya.

Momen-momen di mana tak lagi bisa bersama anak setiap saat itulah yang membuatnya hancur dari kejadian ini.

Warnock bahkan mengaku sering kali menangis tanpa mengenal tempat dan berusaha untuk menyembunyikan hal itu dari orang lain.

"Saya baru saja mengalami perceraian. Saya tidak melewati hal-hal baik. Saya terkesan angkat tangan, ini salah saya.

"Akan tetapi, saya juga punya masalah di mana saya tidak bisa melihat anak-anak saya, itu sangat menghancurkan.''

"Sering sekali saya berada di apartemen sambil menangis dan tiba-tiba di radio dan saya harus memakai skenario yang berbeda.''

"Orang-orang tidak melihat pria meringkuk seperti bola sambil menangis di sofa," pungkas Stephen Warnock.

Kontributor: Eko Isdiyanto

Load More