SuaraBanten.id - Seorang pengguna akun Twitter @pawletariat mengunggah cuitan bernada rasis soal Baduy dan Jokowi.
Lantaran aksinya cuit rasis dan merendahkan Presiden Jokowi kenakan pakaian adat Baduy,netizen lainnya geram dan meminta pemilik akun meminta maaf.
Diketahui Jokowi kenakan Pakaian Adat Suku Baduy saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI, Senin (16/8/2021).
Netizen yang geram akan cuitan akun tersebut membanjiri komentar cuitan itu, cuitan itu juga langsung viral bahkan diserbu oleh para netizen yang tak terima dengan unggahannya.
Berdasarkan pantauan SuaraBanten.id, cuitan @pawletariat menuliskan kata-kata yang dianggap tak pantas dan bernada menghina.
“Azzzsksksks Jokowi make baju adat Baduy cocok banget, tinggal bawa madu plus nongkrong di perempatan,” kicau Pawletariat sambil dibumbubi emoticon menangis.
Warganet yang tak terima dengan kicauan itu langsung menyerang netizen tersebut. Mereka meminta akun @pawletariat segera meminta maaf.
Belakangan pemilik akun tersebut diketahui merupakan oknum wartawan online nasional berinisial MBK itu diketahui telah meminta maaf dan mengklarifikasi lewat akunnya.
“Saya MBK, terkait dengan cuitan saya mengenai Jokowi dan masyarakat adat Baduy, berikut pernyataan saya: 1. Saya meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo dan masyarakat adat Baduy atas cuitan saya yang merendahkan," ungkapnya.
Baca Juga: PERHATIAN! Kartu Prakerja 18 Sudah Dibuka, Berikut Daftar Orang yang Bisa Daftar
"2.Saya menyadari masyarakat adat Baduy memiliki tradisi yang luhur, sama sekali tidak ada niatan dari diri saya untuk merendahkan Presiden Joko Widodo dan masyarakat adat Baduy. Kejadian ini akan saya jadikan pelajaran untuk lebih bijak dalam berkomentar,” jelas @pawletariat.
“3. Cuitan saya adalah cuitan personal dan tidak ada kaitannya dengan kawan-kawan di tempat kerja saya. Terima kasih,” sambungnya.
Diketahui, Selasa (17/8/2021), oknum warganet itu kembali berkicau bahwa dirinya telah mengundurkan diri dari media online.
“Per hari ini, 17 Agustus 2021 saya telah mengundurkan diri dari media. Sekali lagi, cuitan saya kemarin tidak ada sangkut pautnya dengan media online. Sekian terima kasih,” tulisnya.
Namun, warganet yang terlanjur geram tetap meminta permintaan maaf dari akun itu. Seperti yang ditulis @supriyanto yang menganggap urusan penghinaan Presiden dan Suku Baduy belum selesai.
“Itu urusan loe sama media dul…Ra urus…Urusan loe sama Suku Baduy, dan penghinaan pada kepala negara belum selesai,” tulisnya.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
3 Prompt Gemini AI untuk Buat Kartu Prakiraan Cuaca di Kotamu, Hasil 3D!
-
Cara Buat Spotify Wrapped 2025 di HP Android, Lengkap Bagikan via Instagram
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Viral Beras Untuk Korban Banjir di Sumatra Rusak Akibat Dilempar dari Helikopter, Ini Kata Mensos
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Pantai Anyer hingga Cinangka Dipastikan Aman Dikunjungi Saat Libur Nataru
-
Dear Warga Banten! Bakal ada PLTB Raksasa 200 MW di Ujung Kulon
-
Menjelah Destinasi Wisata Island Hopping Lewat Staycation Experience 2025
-
4 Spot Wisata Hits di Kecamatan Tangerang Buat Liburan Akhir Tahun Low Budget
-
Polda Banten Bongkar 10 Kasus Tambang Ilegal, 50 Hektare Lahan Rusak Parah