Dikutip dari situs DP3AKB Pemkot Serang, setelah pusat pemerintahan pindah ke Surosowan, Keraton itu mulai dibangun sekitar 1526-1570 pada masa pemerintahan Sultan pertama Banten, Sultan Maulana Hasanudin.
Konon dalam pembangunannya Sultan Hasanuddin melibatkan ahli bangunan asal Belanda, yaitu Hendrik Lucasz Cardeel, seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang memeluk Agama Islam yang bergelar Pangeran Wiraguna.
Dindin pembantas setinggi dua meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih tiga hektare bangunan didalam dinding keraton tak ada lagi yang utuh. Keraton Surosowan ini memiliki tiga gerbang masuk, pada bagian tengah keraton terdapat sebuah bangunan kolam yang berisi air berwarna hijau, yang dipenuhi oleh ganggang dan lumut.
Dikeraton ini juga banyak ruang didalam Kerton yang berhubungan dengan air atau mandi-mandi (Petirtaan). Salah satu yang terkenal adalah bekas kolam taman, bernama Bale Kembang Rara Denok.
Baca Juga: Mengenal Pakaian Adat Banten, Pakaian Suku Baduy yang Pertahankan Nilai Keluhuran
Kolam Rara Denok berbentuk persegi empat dengan panjang 30 meter dan lebar 13 meter serta kedalaman kolam 4,5 meter. Ada dua sumber air di Surosowan yaitu Sumuir dan Danau Tasikardi yang terletak sekitar dua kilometer dari Surosowan.
Sementara, menurut tulisan skripsi Tubagus Umar Syarif Hadiwibowo berjudul Perkembangan Kesultanan Banten pada massa Pemerintahan Sultan Maulana Yusuf 1570-1580;
Perkembangan Banten sebagai kota pelabuhan dan perdagangan mungkin hanya dapat dikenali dengan merunut kembali peristiwa sejarah transformasi pusat administratif politik dari Banten Girang di pedalaman- yang berada di bawah subordinasi Pakuan-Pajajaran yang Hinduistik- ke daerah pantai yang dikenal dengan Banten Lama.
Daerah pesisir pantai menjadi tempat strategis bagi terciptanya hubungan dengan dunia internasional. Perdagangan-perdagangan yang dilakukan di sekitar pelabuhan utama, memunculkan kebudayaan pesisir yang heterogen.
Peristiwa perpindahan administratif politik dari Banten Girang ke Banten Lama tidak dapat dipungkiri membawa dampak yang sangat berarti pada pengembangan kota di Kesultanan Banten selanjutnya.
Baca Juga: Sulah Nyanda, Rumah Adat Banten Dibangun Dengan Syarat Tak Merusak Alam
Perpindahan ibukota Banten pada awal Kesultanan Banten mendorong terjadinya perubahan tata kota di Kesultanan Banten, terutama pada perubahan ekologi juga sosio- kultural kota dan sosial ekonomis masyarakat.
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
-
Novel Klasik Animal Farm Kembali Diadaptasi Jadi Film Animasi Terbaru
-
Jadwal SPMB Banten 2025 Jenjang SD, SMP, dan SMK/SMA: Ada Syarat Terbaru
-
Menyimpang dari Aqidah, Makam 7 Sumur 7 di Banten Disalahgunakan
-
Hasil Survei 32 Persen Warga Banten Kurang Puas, Andra Soni Bicara Fokus Utama
-
Wisata Agro Bukit Waruwangi, Tempat Terbaik untuk Menikmati Long Weekend
Tag
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Ada 9 Saldo DANA Gratis Ratusan Ribu Rupiah di Sini, Segera Klaim Sekarang!
-
Kasus Pemerkosaan Siswi SMK di Serang Banten Mandek 3 Tahun, Polisi Angkat Suara
-
Tiga Tradisi di Banten Masuk Karisma Event Nusantara 2025, Salah Satunya Seba Baduy
-
5 Kandidat Calon Sekda Banten Diajukan ke Mendagri
-
Polda Banten Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Rp5 T