Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 30 Juli 2021 | 11:36 WIB
Mensos Tri Rismaharini terima aduan pungli Bansos di Karang Tengah, Kota Tangerang. [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

SuaraBanten.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini yang akrab disapa Risma beberapa hari lalu temukan duggan pungli bansos atau bantuan sosial yang dilakukan pendamping penerima bansos di Kota Tangerang tepatnya di Kecamatan Karang Tengah, Rabu (28/7/2021).

Atas temuan itu, Kepala Pos Tangerang Mohamad Sarip bersuara mengomentari pungli tersebut.

Sarip memastikan, inspeksi mendadak atau sidak penerima banos yang dilakukan Risma di Karang Tengah bukan merupakan Bantuan Sosial Tunai (BST) melainkan masuk dalam kriteria bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Kasus yang kemarin itu bukan BST, tapi dari PKH. Soalnya, kalau BST itu disalurkan oleh kami, yang mana tidak ada pendamping," ujar Sarip saat dihubungi, Jumat (30/7/2021)

Baca Juga: Viral Anak Anggota Dewan PKS Acungkan Jari Tengah ke Satpol PP Saat Sosialisasi PPKM

Sarip menegaskan penyaluran BST mulai dari door to door hingga fasilitas gedung sekolah. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinnya kerumunan ditengah pandemi Covid-19.

"Kalau BST itu, kami salurkan secara door to door, Ada juga yang kita salurkan di gedung sekolah," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menegaskan Pemkot Tangerang tidak mentolerir tindakan pungutan liar yang dilakukan dari pihak manapun terkait bantuan sosial termasuk pendamping PKH.

"Jika ada yang mengetahui atau mengalami adanya tindakan tersebut silahkan dilaporkan ke pihak berwajib, tidak perlu takut," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7/2021).

"Apapun jenis bantuannya baik BST, BPNT maupun PKH, jika mengalami pungli silahkan laporkan," imbuhnya.

Baca Juga: Sebut Indonesia Makin Menakutkan Bagi Dunia, Fadli Zon Ungkap Alasannya

Sebelumnnya diberitakan, sidaknnya di Karang Tengah, Kota Tangerang, Risma menerima aduan adanya oknum pendamping penerima bansos melakukan pungli dengan jumlah potongan senilai Rp50 ribu perkeluarga.

Meski pihak keluarga penerima, sempat ketakutan bercerita. Lataran tidak akan mendapatkan bantuan untuk selanjutnya.

"Saya jujur, saya menteri nanya itu (pungli). Berani enggak (cerita)?," kata Risma di Karang Tengah, Rabu (28/7/2021.

Nanti saya enggak dapat lagi," jawab ibu berkerudung itu.

"Ohh besok dapat, saya yang jamin," ujar Risma.

"Tapi ibu saya jamin bisa dapat lagi," jawab penerima Bansos itu.

Ibu kalau dapat dipotong dia? Berapa?," lanjut Risma mencecar pertanyaan.

"Rp50 ribu," jawab ibu tersebut dengan intonasi pelan. Banyak sekali Rp50 ribu," ujar Risma dengan nada tinggi," katanya.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Load More