SuaraBanten.id - Kantor Badan Pertanahan Nasional atau BPN Pandeglang lockdown. BPN Pandeglang tutup karena sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi.
Kepala BPN Pandeglang, Suraji melalui Kasubag TU pada BPN Pandeglang Wisnu Bima mengatakan BPN Pandeglang lockdown sepekan ke depan hingga 5 Juli 2021.
BPN Pandeglang lockdown sebagai tindak lanjut atas surat edaran dari Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Banten nomor 862 yang diterima pada 18 Juni 2021 kemarin.
“Dalam surat itu memerintahkan seluruh kantor BPN wajib melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19. Dengan meningkatnya jumlah orang yang terpapar di Kabupaten Pandeglang, kami khawatir penyebaran itu merembet kemana-mana. Lalu kemudian atas perintah Kepala Kanwil BPN Provinsi, bahwa layanan tatap muka ketika tidak urgent, itu ditutup,” katanya, Selasa (29/6/2021).
Ia membeberkan, penutupan layanan meliputi pengurusan sertifikat tanah, penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang pertanahan.
“Artinya, akan dibuka kembali ketika situasi dan kondisi sudah membaik. Semoga semuanya bisa kembali seperti semula, kita bisa melakukan aktivitas seperti biasa,” ucapnya.
Sementara terkait dengan pelayanan online, Wisnu mengatakan BPN Pandeglang sudah mempersiapkan secara matang.
Sehingga ketika ada situasi seperti saat ini, pelayanan bisa dialihkan melalui online yang bisa dilakukan kapan dan di mana saja.
“Kita sama-sama berdoa dan tetap harus mendukung kebijakan pemerintah, yang meminta kita untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan tetap di rumah,” tutupnya.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Ambon Didominasi Klaster Keluarga
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
-
Cengkeh Terkontaminasi Radioaktif? Begini Penjelasan Lengkap Pemerintah Soal Kasus Lampung Selatan
-
Urban Sneaker Society 2025 JICC: Kolaborasi Kreatif Didukung BRI dan BRImo Tampilkan Produk Seru
-
Serap Aspirasi Warga, Dede Rohana Terima Aduan Soal Infrastruktur dan Truk ODOL
-
Strategi Diversifikasi Berbuah Manis, J Trust Bank Perkuat Laba dan Modal di 2025
-
558 Ton Material Radioaktif di Cikande Diamankan, Ini Kabar Terbaru Nasib 22 Pabrik!