SuaraBanten.id - Heboh jenazah muslim tertukar dengan jenazah Tionghoa. Jenazah muslim tersebut bahkan terlanjur dikremasi oleh keluarga tionghoa.
Jenazah muslim yang tertukar tersebut yakni Abdul Hamid (44) asal Sulawesi Selatan. Jenazah Abdul Hamid tertukar dengan jenazah warga keturunan Tionghoa bernama Sing Peng.
Kasus jenazah tertukar ini terjadi di Kota Batam, Provinsi Riau. Insiden jenazah tertukar saat keluarga membawa pulang jenazah dari Rumah Sakit Bhayangkara Kota Batam ke rumah duka, Sabtu (22/4/2021) lalu.
Peristiwa ini menjadi heboh, lantaran jenazah Abdul Hamid yang merupakan Muslim sudah terlanjur dikremasi dengan cara dibakar di krematorium Batam.
Abdul Hamid sebelumnya diketahui meninggal dunia karena penyakit asma. Kemudian dilakukan observasi untuk mengetahui apakah terkonfirmasi Covid-19 atau tidak.
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam Masrur Amin, yang juga mewakili keluarga Abdul Hamid menceritakan, setelah dilakukan test Covid-19 pertama, keluar hasil yang menyatakan Abdul Hamid negatif Covid-19.
Akan tetapi, setelah menunggu beberapa lama untuk hasil dari tim gugus tugas, keluarga merasa kesulitan prosedur untuk membawa jenazah tersebut.
Menurut Masrur, karena melihat jenazah di RS Bhayangkara Batam berbeda, pihak keluarga mempertanyakan hal tersebut kepada rumah sakit dan mengatakan bahwa jenazah tertukar.
“Saat mengetahui jenazah telah tertukar, pihak rumah sakit bergegas untuk menghubungi pihak keluarga Sing Peng,” Kata Masrur, seperti dikutip dari Terkini.id-Jaringan Suara.com.
Baca Juga: Diboikot, Indomaret Jatiuwung Ramai Pembeli Padahal Ada di Pemukiman Buruh Tangerang
Ada beberapa hal yang menyesalkan oleh pihaknya atas apa yang terjadi. Sebab kelalaian dari pihak rumah sakit yang bisa menyebabkan tertukarnya jenazah Abdul Hamid dengan Sing Peng.
“Kami sangat menyayangkan apa yang terjadi atas kelalaian pihak rumah sakit. Namun saat ini keluarga sudah menerima dengan ikhlas apa yang terjadi menimpa jenazah Abdul Hamid. Mungkin itu takdir dari Yang Maha Kuasa,” tuturnya.
Masrur juga menjelaskan, pihaknya menghargai adanya kejujuran dari pihak rumah sakit dan institusi terkait, jadi sisa tulang dan tengkorak bisa diambil dan akan dimakamkan secara Islam.
“Kami berharap untuk pihak rumah sakit tidak mempersulit pihak keluarga dalam mengambil jenazah. kalau bisa ikutilah kode etik yang berlaku dan jangan mencoba-coba mengambil kesempatan di situasi pandemi saat ini. Sejauh ini kami belum mendiskusikan lebih lanjut apakah ada upaya hukum lainnya yang akan kita tempuh. Tuntutan kita bagaimana pihak rumah sakit membantu korban, mungkin ada sedikit perhatian dari RS Bhayangkara, namun itu tidaklah menjadi tuntutan yang mutlak,” pungkasnya.
Sementara itu Awi, sepupu Sing Peng yang mewakili keluarganya mengatakan, kejadian bermula ketika keluarga menjenguk korban ke rumah sakit. Setelah itu Sing Peng dipoto dan gambar dikirim kepada keluarganya di kampung.
“Belum sempat terkirim, HP bapak mati. Setelah itu bapak langsung menuju ke rumah duka, setelah jenazah tiba di sana. Saya juga belum sempat melihat jenazahnya, namun karena di istilah Tionghoa mayat yang bujang harus sesegera mungkin dikremasi, akhirnya jenazah tersebut dikremasi dan saya juga tidak melihat wajah abang,” katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Kembali ke Akar, Cerita Hamzah Sarjana Kehutanan yang Memilih Bertani Kopi di Desa Kahayya
-
Elegi Kopi Organik di Hulu DAS Balantieng, Harmoni Lingkungan dan Ekonomi
-
Lawan Modernisasi, Cerita Remaja Bulukumba Pelestari Tradisi Penyadap Nira
-
Perkawinan Anak Tinggi, Provinsi Sulsel Jadi Sorotan Menteri PPPA
-
Wisata Kebun Gowa, Tempat Liburan Affordable Cocok untuk Wisata Keluarga
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
-
Gaji Tembus Rp 150 Juta Per Bulan, Cerita Pemain Liga 1 Pilih Main Tarkam di Luar Klub
-
Erick Thohir Angkat Sekjen PSSI Yunus Nusi Jadi Komisaris Angkasa Pura
-
5 Mobil Kecil Murah di Bawah 50 Juta, Hemat Pengeluaran Cocok buat Keluarga Baru
-
Objek Diduga KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Dekat Jalur Vital Suplai Energi Bali
Terkini
-
Oknum RT di Cilegon Tega Jadikan Bocah 8 Tahun Korban Nafsu Bejat
-
Bertransformasi, BRI Luncurkan BRIvolution Initiatives Phase 1 pada 3 Juli 2025
-
Skandal SMAN 4 Serang Memanas, Dindikbud Banten Turun Tangan, Polisi Lakukan Penyelidikan
-
Mantan Kepala SMAN 4 Serang Akui Ada Kasus Pelecehan Seksual, Pilih Diam Demi Nama Baik Sekolah?
-
Dilantik Jadi Sekda Banten, Deden Apriandhi Langsung Dihadapkan Tugas Berat: Satukan OPD