SuaraBanten.id - Parah, harga gas elpiji 3 kg di Desa Surianeun, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang melambung tinggi.
Meski dekat dengan pangkalan gas elpiji, warga sekitar mesti membeli gas bersubsidi itu dengan harga selangit yakni Rp30 ribu.
Padahal diiketahui gas elpiji 3 kg itu harga eceran tertinggi (HET) di pangkalan berkisar Rp16 ribu.
Salah seorang warga Desa Surianeun, Kecamatan Patia, Agus mengaku kesal dengan tingginya harga gas elpiji bersubsidi tersebut. Kekesalannya makin memuncak lantaran di desa tersebut terdapat pangkalan gas elpiji.
“Padahal di wilayah Surianeun ada pangkalan gas elpiji 3 kilogram, tapi harganya tetap mahal dan tidak jelas. Ada yang Rp28 ribu ada juga yang Rp30 ribu,” katanya seperti dikutip dari BantenHits.com-Jaringan SuaraBanten.id Rabu (7/4/2021).
Mirisnya, lanjut Agus, meski terdapat pangkalan gas elpiji, warga sekitar tidak diperbolehkan membeli langsung ke pangkalan sesuai HET.
Sementara saat membeli ke pengecer atau warung-warung pedagang bisanya membandrol gas itu cukup mahal hingga Rp30 ribu.
“Padahal pangkalan sangat dekat, tapi tetap saja harganya sangat mahal. Tentu saja kondisi ini mencekik kami, bagaimana tak mencekik harganya dipenjual sangat tinggi sekali,” keluhnya.
Sementara Kades Surianeun, Buang tak menampik bahwa di wilayahnya ada agen atau pangkalan gas elipiji 3 kilogram. Namun meski demikian, harga gas elpiji tetap mahal.
Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Kerumunan Penonton Seleksi Rans Cilegon FC Diusir
Selain mahal ungkap Buang, warga juga kerap mencari gas tersebut hingga keluar desa karena selain mahal harganya sering terjadi kelangkaan.
“Iya banyak keluhan dari warga, sudah mahal ditambah tidak ada (langka). Kadang warga banyak nyari ke luar Desa dan bahkan Kecamatan, padahal di Surianeun ada agen tabung,” tutupnya.
Tag
Berita Terkait
-
LPG 3 Kg Wajib KTP 2026: Puan Maharani Wanti-Wanti Pemerintah, Ada Bom Waktu Mengintai
-
Tepergok Pakai LPG 3 Kg, Kekayaan Ketua Komisi III DPR Habiburokhman Nyaris Rp10 Miliar!
-
Dua Sisi Mata Pisau di Balik Wacana Skema LPG 3 Kg Satu Harga
-
Diduga Untung Rp 6,8 Juta per Hari, 2 Tersangka Penyelewengan LPG Subsidi di Tangerang Diringkus
-
Pelaku Suntik Gas 3 Kg ke Gas Nonsubsidi Raup Cuan Ratusan Juta Tiap Bulan, Negara Rugi Miliaran
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
Terkini
-
Kronologi Blunder Digital DPRD Kota Serang: Detik-Detik Akun Wakil Rakyat Jadi Lapak Judi Online
-
Geger! Akun Instagram Wakil Rakyat DPRD Kota Serang Tiba-Tiba Promosikan Judi Online
-
Korupsi KPRI Kemenag Pandeglang: Mantan Ketua Dituntut 8 Tahun Penjara
-
Era Digital, BRI dan Dukcapil Kerja Sama Tingkatkan Layanan Integrasi Data Nasabah
-
Gerah Nonton Video Prabowo, Publik Serukan Aksi Datang Terlambat ke Bioskop 15 Menit