Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 25 Maret 2021 | 17:09 WIB
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. (suara.com/Ummi Hadyah Saleh)

Awalnya Gerald menyampaikan, awal bagaimana dirinya bisa membelot ikut rombongan KLB Deli Serdang yang kekinian diketuai Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ia mengaku diajak oleh mantan kader Demokrat melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp.

Ia mengaku ajakan pertama ikuti KLB tersebut sempat ia tolak. Namun ia kemudian dirayu akan diberikan uang sebesar Rp 100 juta. Namun, ia mengklaim, usai ikuti acara tersebut hanya diberikan uang Rp 5 juta saja.

Sontak hal tersebut membuat dirinya merasa tertipu dan menyesal. Namun, kekecewaannya tersebut sempat diredam oleh mantan Bendum Demokrat M Nazaruddin.

"Saya ikut yang pada akhirnya saya hanya mendapatkan uang Rp 5 juta dari hasil KLB kami memberontak karena tidak sesuai harapan tiba-tiba dipanggil dan ditambahin uang Rp 5 juta oleh bapak M Nazaruddin," kata Gerald dalam video testimoninya.

Baca Juga: Kubu Moeldoko Bongkar Dugaan Ibas Kecipratan Korupsi Wisma Atlet Hambalang

Tak sampai di situ, Gerald mengklaim, Nazaruddin pun melakukan hal yang sama terhadap kader dari daerah lain yang sempat menjadi peserta.

"Kedua dari Papua mereka lakukan lagi pemberontakan tiba-tiba diamankan oleh pak Nazaruddin begitu juga daerah lain terakhir Sulawesi Utara salah satunya saya," tuturnya.

Kendati begitu, Gerald mengaku sempat menolak uang pemberian dari Nazaruddin lantaran merasa telah melawan Ketua DPC Demokrat karena membelot. Namun, ia dipanggil oleh Nazaruddin dan diberikan uang Rp 5 juta.

"Sehingga dipanggil dan ditambah uang Rp 5 juta total kita dapat uang Rp 10 juta," ujarnya.

Baca Juga: Rangkul Nazaruddin, Kubu Moeldoko: Pakaian Kotor Kami Cuci Lalu Pakai Lagi

Load More