Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 08 Maret 2021 | 16:04 WIB
Andi Mallarangeng, Senin (24/3/2014). [Suara.com/Bowo Raharjo]

SuaraBanten.id - KLB Demokrat yang belakangan jadi sengketa membuat tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin terlibat debat sengit dengan politisi Partai Demokrat Andi Mallarangeng.

Ngabalin menyebut, KLB itu merupakan urusan internal partai demokrat dan meminta pihak partai untuk diak menyeret Presiden Jokowi dalam konfilk tersebut. Bahkan, ia mengaku siap menjadi tameng Jokowi jika Presiden diseret dalam masalah itu.

Hal ini ia sampaikan dalam bincang yang ditampilkan dalam salah satu stasiun televisi swasta. Dalam kesempatan itu ia menyebut, KLB Demokrat merupakan masalah pribadi Moldoko dan tidak ada sangkut pautnya dengan Istana.

Mendengar hal itu, Andi meminta Ngabalin tidak ikut campur dalam masalah Partai Demokrat dan tidak membela Moeldoko.

Baca Juga: Pecah Kubu AHY dan Moeldoko, KPU Ikut Sedih Konflik Internal Demokrat

 “Saya mau ingatkan kepada Ali Ngabalin dan staf KSP tak usah ikut-ikutan urusan Partai Demokrat, kalau ada yang mau membela Pak Moeldoko, biarlah mereka peserta KLB abal-abal dalam konteks urusan dengan Partai Demokrat. Kecuali ini urusan langsung dari istana, itu saya ingatkan mudah-mudahan tidak dilakukan,” kata Andi, melansir dari Hops (jaringan Suara.com).

Tak mau kalah, Ngabalin membalas ucapan Andi dengan mengancam balik agar Demokrat tidak menyeret nama Jokowi dalam urusan internal.

“Saya bagi saya siapapun yang menyeret-nyeret nama Presiden Joko Widodo dalam urusan kalian yang namanya Partai Demokrat ini, ini adalah urusan yang remeh-temeh, yang saya bilang kepada siapapun yang menyeret nama Jokowi dalam urusan internal partai Demokrat, Saya akan maju dan menghadapi kalian,” tegas Ngabalin.

Tidak berhenti disitu, Andi mengelak bahwa dirinya tidak menuduh atau menyeret nama Presiden Jokowi dalam KLB Demokrat. Menurutnya, ia hanya memastikan karena Moeldoko merupakan staf Jokowi.

“Nggak ada yang menyeret nama pak Jokowi, yang ada kita meminta, bertanya kepada Pak Jokowi sebagai Presiden. Kita bertanya, boleh nggak bertanya kepada presiden,” ujar Andi.

Baca Juga: AHY di KPU: Kami Tak Cari Sensasi, Itu Bukan Karakter DNA Kami!

“Ketika Anda menyebutkan menduga-duga nama presiden Joko Widodo, maka saya akan tampil, saya akan menghadapi, kapan dan di mana dan siapapun dari Demokrat ketika Anda membawa nama Presiden Jokowi pasti saya akan tampil,” jawab Ngabalin lagi.

Load More