SuaraBanten.id - Pasien Covid-19 memiliki peluang besar untuk sembuh. Namun pada banyak kasus mengalami, penyintas Covid-19 bisa memiliki gejala lebih dari 6 minggu bahkan berbulan-bulan usai sembuh. Kondisi ini dikenal dengan Long Covid-19 atau gejala panjang Covid-19.
Pada diskusi di Universitas Columbia baru-baru ini, Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di Amerika Serikat menguraikan gejala jangka panjang paling umum yang dialami oleh pasien Covid-19.
Melansir dari Eat This, berikut beberapa gejala Covid-19 jangka panjang yang paling umum menurut Dr. Anthony Fauci, antara lain:
1. Kelelahan Parah
Banyak mantan pasien Covid-19 yang masih mengalami kelelahan parah meski telah bersih dari virus corona Covid-19.
"Kami telah menyelidiki dan mempelajari lebih banyak lagi tentang sindrom pasca covid-19. Yang menarik, individu yang pulih dari penyakit mengalami periode kelelahan dari minggu ke bulan dan mungkin gejala yang menetap lebih lama," kata Fauci.
Kelelahan adalah salah satu indikator awal virus yang paling umum. Menurut jurnal Nature, satu penelitian menemukan bahwa 53 persen dari 143 orang dengan Covid-19 yang dipulangkan dari rumah sakit di Romer melaporkan kelelahan dua bulan setelah mengalami gejala pertama mereka.
2. Sesak Napas
Studi yang sama yang di Nature menemukan bahwa 43 persen dari kelompok tersebut juga masih menderita sesak napas setelah dua bulan. "Kami tahu bahwa Covid-19 menyerang paru-paru, menyebabkan peradangan. Hal ini dapat membuat orang yang selamat mengalami sesak napas yang terus-menerus," ujar Fauci.
Baca Juga: Penghasilan Pedagang Ini Tak Turun di Tengah Pandemi Covid-19
3. Kelemahan
Banyak pasien gejala jangka panjang melaporkan kelemahan atau mati rasa pada otot mereka bersama dengan nyeri tubuh atau nyeri otot atau sendi.
4. Disautonomia
Menurut Mayo Clinic, disautonomia adalah disfungsi saraf yang mengatur fungsi tubuh non-sadar, seperti detak jantung, tekanan darah, dan keringat.
5. Kabut Otak
Fauci menyebutkan bahwa beberapa orang mengalami brain fog atau kabut otak berupa linglung hingga kesulitan konsentrasi akibat infeksi Covid-19. Sementara Aluko Hope, spesialis perawatan kritis di Rumah Sakit Montefiore di New York mengungkapkan bahwa banyak pasiennya mengalami masalah ingatan dengan sekitar sepertiga lupa rincian seperti nomor telepon, di mana kunci mereka, atau aturan dasar lalu lintas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Babyface Gebrak Jakarta, BRI Kasih Diskon Tiket Konser Eksklusif
-
BRI Raih Penghargaan Top 50 Emiten BigCap Berkat Konsistensi Terapkan Tata Kelola Perusahaan Baik
-
Patroli Siber Diperkuat! Polisi Kejar Pelaku Teror Bom Digital yang Sasar Sekolah di Tangsel
-
AgenBRILink Permudah Akses Keuangan di Kepulauan Mentawai, Tanpa Perlu ke Kantor Cabang
-
Kaur Keuangan Sikat Dana Desa Rp1 Miliar, Rekening Desa Petir Kosong Melompong, Pelaku Kini Buron