Scroll untuk membaca artikel
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana
Minggu, 07 Maret 2021 | 19:53 WIB
Ilustrasi sesak napas. [Shutterstock]

SuaraBanten.id - Pasien Covid-19 memiliki peluang besar untuk sembuh. Namun pada banyak kasus mengalami, penyintas Covid-19 bisa memiliki gejala lebih dari 6 minggu bahkan berbulan-bulan usai sembuh. Kondisi ini dikenal dengan Long Covid-19 atau gejala panjang Covid-19.

Pada diskusi di Universitas Columbia baru-baru ini, Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di  Amerika Serikat menguraikan gejala jangka panjang paling umum yang dialami oleh pasien Covid-19.

Melansir dari Eat This, berikut beberapa gejala Covid-19 jangka panjang yang paling umum menurut Dr. Anthony Fauci, antara lain:

1. Kelelahan Parah

Baca Juga: Penghasilan Pedagang Ini Tak Turun di Tengah Pandemi Covid-19

Banyak mantan pasien Covid-19 yang masih mengalami kelelahan parah meski telah bersih dari virus corona Covid-19.

"Kami telah menyelidiki dan mempelajari lebih banyak lagi tentang sindrom pasca covid-19. Yang menarik, individu yang pulih dari penyakit mengalami periode kelelahan dari minggu ke bulan dan mungkin gejala yang menetap lebih lama," kata Fauci.

Kelelahan adalah salah satu indikator awal virus yang paling umum. Menurut jurnal  Nature, satu penelitian menemukan bahwa 53 persen dari 143 orang dengan Covid-19 yang dipulangkan dari rumah sakit di Romer melaporkan kelelahan dua bulan setelah mengalami gejala pertama mereka.

2. Sesak Napas

Studi yang sama yang di Nature menemukan bahwa 43 persen dari kelompok tersebut juga masih menderita sesak napas setelah dua bulan. "Kami tahu bahwa Covid-19 menyerang paru-paru, menyebabkan peradangan. Hal ini dapat membuat orang yang selamat mengalami sesak napas yang terus-menerus," ujar Fauci.

Baca Juga: Sempat Tutup karena ASN Terpapar Covid-19, BKAD Bantul Dibuka Lagi

3. Kelemahan

Banyak pasien gejala jangka panjang melaporkan kelemahan atau mati rasa pada otot mereka bersama dengan nyeri tubuh atau nyeri otot atau sendi.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

4. Disautonomia

Menurut Mayo Clinic, disautonomia adalah disfungsi saraf yang mengatur fungsi tubuh non-sadar, seperti detak jantung, tekanan darah, dan keringat.

5. Kabut Otak

Fauci menyebutkan bahwa beberapa orang mengalami brain fog atau kabut otak berupa linglung hingga kesulitan konsentrasi akibat infeksi Covid-19. Sementara Aluko Hope, spesialis perawatan kritis di Rumah Sakit Montefiore di New York mengungkapkan bahwa banyak pasiennya mengalami masalah ingatan dengan sekitar sepertiga lupa rincian seperti nomor telepon, di mana kunci mereka, atau aturan dasar lalu lintas.

Load More