SuaraBanten.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Didndikbud) Provinsi Banten tengah mempertimbangkan untuk kembali membuka sekolah tatap muka untuk strata SMA/SMK/Skh negeri.
Meski demikian, Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani mengatakan, pembukaan sekolah tatap muka ini akan tetap menyesuaikan kondisi persebaran Covid-19 di masing-masing wilayah.
“Bagi wilayah yang memang nanti kasusnya sudah melandai bahkan sudah tidak, insya Allah kita akan buka secara bertahap. Tetapi bagi daerah yang kasusnya masih tingi misalnya itu tentu jadi pertimbangan,” kata Tabrani dikutip dari Bantennews --jaringan Suara.com, Jumat (5/3/2021).
Tabrani menjelaskan bahwa pihaknya akan lebih dulu mengusulkan wacana pembukaan kembali sekolah tatap muka kepada Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tingkat Provinsi Banten.
“Biarlah nanti ketua satgas yang akan merekomendasikan apakah wilayah ini bisa dibuka (sekolah tatap muka) atau belum. Dan (pertimbangan) itu juga berdasarkan data yang diberikan dari Dinkes (Dinas Kesehatan),” beber Tabrani.
Tabrani mengklaim sebagian besar sekolah negeri di Banten cukup siap untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
“Kalau persiapan kan sudah lama dilakukan oleh sekolah-sekolah SMA dan SMK di Banten. Sehingga bila nanti diizinkan ya mereka sudah tinggal menerapakan protokol kesehatan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing,” bebernya.
Kendati merencanakan untuk membuka kembali proses belajar mengajar tatap muka, Tabrani menekankan bahwa keputusan itu tak bersifat satu arah. Dindikbud Banten akan meminta masukan dari para orang tua murid lewat angket.
“Iya kalau itu angket tetap harus di jalankan, meski sekolah tatap muka dijalankan orang tua berhak memberi masukan," ujar Tabrani.
Baca Juga: Survei UN Women: Pandemi Covid-19 Lebih Berdampak Buruk Pada Perempuan
"Misalnya kalau khawatir tidak membolehkan anaknya sekolah tatap muka, boleh punya hak itu. Karena kesehatan kan segala-galanya, yang paling utama. Jadi kalau tidak mau anaknya bisa tetap (sekolah) dengan metode daring (dalam jaringan),” tambahnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sebelumnya menargetkan seluruh sekolah di Indonesia kemabli dibuka pada Juli mendatang. Salah satu syaratnya seluruh tenaga pengajar telah menjalani vaksinasi.
Berita Terkait
-
Pandemi Covid-19, Pemerintah Terus Fokus Tuntaskan Stunting
-
Veteran di Tanjungpinang Ngeluh Tak Dapat Bantuan dari Pemda Lagi
-
Suzuki Catat Peningkatan Pangsa Pasar Sepanjang 2020
-
Varian Baru Corona B117 Masuk Indonesia, Gejala dan Cara Antisipasi
-
Efek Pandemi dan Gejala Masalah Kesehatan Mental yang Terjadi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
BRI Dukung 41 Ribu Klaster Usaha Demi Perkuat Ekonomi Kerakyatan
-
Pemuda di Ciomas Ditemukan Tewas Gantung Diri di Dapur, Diduga Akibat Depresi
-
Ironi di Balik Pintu Rumah, Ayah di Serang Cabuli Anak Kandung Usia 4 Tahun
-
Gudang BBM di Tangerang Kebakaran Diduga Karena Dinamo Overheat, Lima Orang Jadi Korban
-
Ketua DPRD Desak Kasus Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Diproses Hukum: Damai Tidak Cukup!