SuaraBanten.id - Tidak sedikit orang yang menerapkan diet ketat demi memiliki berat badan ideal yang diimpikan. Namun, patut anda ketahui, diet ketat ternyata bisa memberi dampak buruk terhadap tubuh jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
Disampaikan Ketua Umum PDGKI (Perhimpuna Dokter Gizi Klinis Indonesia), Prof Dr dr Nurpudji Taslim, SpGK(K), MPH, diet kelewat ketat bisa menjadi penyebab kerusakan ginjal. Sehingga, diet yang dilakukan secara terus menerus tidak dianjurkan.
"Diet-diet semua itu intinya itu mengurangi karbo semuanya. Cuma yang paling nyata sekarang ini, dari semua diet-diet yang ada, itu adalah diet keto. Jadi sebenarnya diet semua yang digunakan itu kalau udah tercapai, itu harus kita stop perlahan. Jadi kembali ke kebutuhan yang sesuai dengan berat badan yang sudah ada," ujar Prof Nurpudji, Rabu (3/3/2021).
Menurutnya, saat diet terus dijalankan dengan hanya menyantap makanan yang rendah karbohidrat dab tinggi protein saja, justru menjadi faktor yang dapat merusak ginjal.
"Kita tidak ingin terjadi kerusakan ke ginjalnya. Intinya, karbo yang rendah, protein yang tinggi ini tidak bagus jika dikonsumsi terlalu tinggi," tuturnya, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Meski demikian, bukan berarti diet tidak direkomendasikan. Ia menyebut, diet sehat atau seimbang bisa dijalankan guna menjaga keseimbangan berat badan serta menjaga kesehatan tubuh.
"Jadi balanced diet, jadi makanan itu kita konsumsi sesuai kebutuhan kita, ya, sesuai dengan berat badan kita, ya, sesuai dengan aktivitas kita," ujar Nurpudji.
Tidak hanya itu, ia menjelaskan, komposisi yang tepat dalam melakukan diet dapat dilakukan dengan banyak kondumsi buah dan sayur.
"Jadi ada komposisi dari makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, yang seimbang. Nah, itu hanya bisa dipenuhi jika kita lebih banyak mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah. Karena sayuran itu kunci utamanya selain mengandung vitamin dan mineral, seratnya tinggi," jelasnya.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Rina Gunawan Bikin Heboh Sukses Turun Berat Badan 30 Kg
Berita Terkait
-
Awas! Diet Ekstrem Saat Pandemi Covid-19 Bisa Buat Imunitas Drop
-
Jangan Tergesa Saat Menurunkan Berat Badan, Ini Batas Aman dari Dokter Gizi
-
Dampak Negatif dan Dampak Positif Diet Bagi Tubuh
-
Blacklist Buku Diet Tya Ariestya, Yulia Baltschun: RIP Dunia Gizi Indonesia
-
Diet ala Tya Ariestya Tuai Kritik Tajam dari Ahli Gizi, Dinilai Janggal
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
5 Poin Penting Kasus Dugaan Asusila Brigadir HA Polres Cilegon dengan Mahasiswi
-
Zona Industri Cikande Hijau Kembali: Satgas Nyatakan 22 Pabrik Bebas Radioaktif 100 Persen
-
Curanmor Marak! Ini Tips Kapolres Tangerang Agar Motor Anda Aman
-
Sudah Beristri, Oknum Polisi Polres Cilegon Kepergok Mesum dengan Mahasiswi hingga Dipatsus
-
Ratusan Juta Pajak Kendaraan Nunggak, Mobil Para ASN di Serang Kena Stiker Belum Bayar Pajak