Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 04 Maret 2021 | 10:53 WIB
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit. (Shutterstock)

SuaraBanten.id - Menanggapi cuaca yang kian ekstrem belakangan, Pemkab Serang mengimbau masyarakat agar lebih waspada terkait potensi bencana alam di musim hujan.

“Banjir di Kabupaten Serang ini kita lihat berulang itu pasti dari luapan sungai. Yang pertama, yang dilakukan oleh masyarakat upayakan sungai itu bersih karena sebagian besar sungai yang ada di Kabupaten Serang itu dangkal. Kalau sampah dibuang ke sana makin parah lagi atau misalnya ada gulma dan eceng gondok, kalau bisa dibersihkan oleh masyarakat ya dibersihkan,” ujar Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Rabu (3/3/2021).

Ia menuturkan, salah satu penyebab banjir yang terjadi di Kabupaten Serang yakni pendangkalan sungai.

“Seringkali sudah disampaikan dan Balai Besar sudah tahu bahwa penyebab banjir itu dari sungai yang dangkal. Dengan adanya revitalisasi sungai Ciujung sepanjang 11 kilo, itu sudah progress buat Kabupaten Serang. Kemudian, juga kita ada revitalisasi kali mati yang itu juga selain untuk menahan banjir juga sebagai sumber air baku,” lanjutnya.

Baca Juga: Petani Serang Dibunuh dengan Sadis, Ulu Hati Ditusuk Sampai Tembus

Tatu juga berharap masyarakat di Kabupaten Serang yang memiliki kediaman di bantaran sungai agar segera mengevakuasi diri atau mengungsi guna mengantisipasi bencana alam, termasuk banjir.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi menambahkan, warga juga harus waspada dengan adanya potensi penyakit yang timbul saat musim hujan.

“Penyakit-penyakit yang bersumber dari kesehatan lingkungan atau bersumber dari akibat adanya anomali cuaca terutama seperti demam berdarah (DBD). Itu perlu diwaspadai, karena untuk musim penghujan diselingi dengan cuaca panas itu bisa menimbulkan genangan-genangan air,” ungkapnya, melansir Batennews (jaringan Suara.com).

Tidak hanya demam berdarah (DBD), Agus juga mengimbau agar masyarakat waspada penyakit diare yang menurutnya berpotensi lebih banyak terjadi saat musim hujan.

“Diare juga perlu diwaspadai. Sampai saat ini diare memang belum didata sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) tetapi masih menjadi penyakit yang ada di tengah-tengah masyarakat dan diharapkan tidak terjadi KLB,” tutupnya.

Baca Juga: Mantap! Tol Serang-Panimbang Akan Beroperasi Mei 2021 Mendatang

Load More