SuaraBanten.id - Sejumlah warga Kota Serang mengaku masih mempertanyakan manfaat dari vaksin Covid-19 yang diberikan oleh pemerintah. Penyebabnya lantaran hingga kini, sejumlah nakes dan Wali Kota Serang belum juga menerima vaksin.
Diakui oleh salah seorang warga di Kelurahan Sumur Pecung, Kota Serang, Yadi, dirinya belum paham betul terkait manfaat dari vaksin Covid-19 tersebut.
“Jujur saja, saya sebetulnya masih belum paham soal vaksin Covid-19 itu. Soalnya kalau menurut saya belum ada sosialisasi atau pun pemahaman yang diberikan kepada masyarakat. Cuma tahunya antisipasi dan pencegahan penularan saja, tenaga kesehatan saja kan tidak semuanya divaksin, kemudian walikota juga gagal terus,” ujarnya, Selasa (16/2/2021).
Lebih jauh, menurutnya, kegagalan pemberian vaksin Wali Kota Serang hingga tiga kali berakibat menurunnya kepercayaan masyarakat untuk ikut vaksinasi.
Baca Juga: Wali Kota Serang dan Cilegon Nongkrong Tanpa Prokes Saat Wabah Makin Parah
“Jelas, karena sampai tiga kali berturut-turut. Pertama katanya karena makan durian, terus kedua kalinya kalau tidak salah karena kecapean, dan terakhir gula darahnya tinggi,” ucapnya, melansir Bantennews (jaringan Suara.com).
Yadi berpendapat, Wali Kota seharusnya bisa belajar dari kegagalan vaksinasi pertama dan kedua. Namun, hal itu kembali terjadi hingga tiga kali.
“Tapi kan akhirnya kita sebagai warga jadi berprasangka buruk, apa benar walikota kita ini hanya beralasan dan takut untuk divaksin. Karena sejak awal walikota menyatakan kesiapannya sebagai orang pertama yang menerima vaksin di Kota Serang,” ucapnya.
Hal serupa diungkapkan warga Kelurahan Dalung bernama Rohman, menurutnya Wali Kota Serang memang belum siap menerima vaksin Covid-19.
“Soalnya kan gagalnya bukan satu atau dua kali, seharusnya belajar dari kegagalan (vaksin) yang sebelumnya. Kalau sampai tiga kali seperti ini kan tentu masyarakat juga berpikir hal yang disengaja,” ujarnya.
Baca Juga: Gara-gara Durian, Wali Kota Serang Tidak Bisa Diberi Vaksin Hari Ini
Ia menduga, Wali Kota Serang sengaja untuk menghindari pelaksanaan vaksin karena jangka waktu vaksinasi satu hingga tiga cukup lama.
“Iya kayaknya memang enggak mau divaksin itu. Katanya kan beliau (walikota) tidak memiliki riwayat penyakit, beda dengan wakil wali kota yang ada (penyakit) jantung. Jaraknya (vaksinasi) jauh loh itu,” ucapnya.
Namun begitu, Rohman berharap, pada vaksinasi selanjutnya Walikota Serang bisa menerima vaksin guna menghindari desas-desus yang berkembang di masyarakat.
“Semoga saja suudzon saya atau mungkin warga lainnya bisa terjawab, dan mudah-mudahan prasangka buruk saya ini salah,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Daftar Penerima Vaksin Covid-19 Tahap 2 dari Guru hingga Lansia
-
Ilmuwan Duga Varian Virus Corona Nigeria Resisten dengan Vaksin Covid-19
-
Mantab! Vaksinasi Covid-19 Para Nakes di Kepri Hampir Capai 100 Persen
-
Vaksinasi Tahap II untuk Lansia dan Pelayan Publik Ditarget Rampung Mei
-
Duh, Korea Utara Coba Mencuri Teknologi Vaksin Covid-19 Pfizer
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Penyelundupan Sabu 40 kg Jaringan Aceh-Banten Terungkap, Digagalkan Petuas Bea Cukai
-
Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hari Ini, Jangan Sampai Kehabisan
-
Dikenalkan Pria Oleh Denny Caknan, Ria Ricis Doakan Kariernya Melambung Terus
-
Anak di Bawah Umur Digilir Teman Ayahnya, Pemulung di Cilegon Polisikan Pelaku
-
Kadinkes Banten Ngaku 'Tak Tau Detil' Anggran Rp1,8 Miliar untuk Peresmian Dua RSUD