SuaraBanten.id - Sudah tujuh hari rumah warga di Desa Kandawati dan Desa Kedung, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang terendam banjir.
Banjir dengan ketinggian setengah hingga 1 meter itu nampak menggenangi pemukiman dan sawah warga sejak awal bulan Februari.
“Ada sekitar 80 rumah di Kampung Karang Jetak, RT 09/03, Desa Kandawati, yang sampai sekarang masih terendam banjir dengan ketinggian air hingga 1 meter,” kata Jaro Desa Kandawati Suki, kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).
Meski demikian, ia menduga banjir itu disebabkan curah hujan yang tinggi. Selain itu juga sungai yang mengalami pendangkalan membuat air dengan cepat meluap ke permukiman warga.
Baca Juga: Libur Imlek Diguyur Hujan, Palembang Dikepung Banjir
Ia berharap, pemerintah Kabupaten Tangerang bisa segera melakukan normalisasi terhadap aliran sungai Cirarab yang mengalami pendangkalan hingga tidak lagi ada banjir yang dialami warga.
“Setiap musim hujan pasti banjir, selain curah hujan yang tinggi, kali yang dangkal juga jadi penyebab utama terjadinya banjir,” jelasnya, melansir Bantennews (jaringan Suara.com).
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Bambang Sapto mengaku sudah berkoordinasi dengan wilayah terdampak.
“Kita terus berkoordinasi dengan wilayah, seperti kemarin di Kresek itu akhirnya kita lakukan penyedotan, tapi kalau yang di Gunung Kaler air masih tinggi jadi masih susah untuk dilakukan penyedotan, percuma pasti balik lagi airnya,” Jelas Bambang.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang guna melakukan normalisasi sungai meski ada sejumlah kendala.
Baca Juga: Rebahan Santai di Kasur saat Banjir, Aksi Pemuda Ini Bikin Geleng Kepala
“Tapi kita terus upayakan, sejauh ini kita sudah coba bangun turap-turap saja, tapi yang di Babusallam Kresek itu juga karena pendangkalan sungai, Bina Marga juga sudah berkirim surat ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) terkait normalisasinya,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Oli Mesin Tercampur Air, Musuh Tersembunyi di Balik Banjir
-
Belum Ada Pasal Tipikor Perkara Pagar Laut, Kejagung Kembalikan Berkas Arsin Cs ke Bareskrim
-
Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Nyalakan Mesin
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
Roundup: Arsin Dkk Lolos Jerat Pidana Korupsi di Kasus Pagar Laut?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Ada 25 TPS Rawan di PSU Kabupaten Serang, Polisi Persiapkan Hal Ini
-
Bawaslu Kabupaten Serang Wanti-wanti Paslon Jelang PSU: Jangan Ada Pelanggaran
-
Sejarah PT Krakatau Steel yang Diinisiasi Soekarno, Pembangunannya Sempat Mangkrak
-
Korupsi Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah, Kadis dan Kabid DLH Tangsel Jadi Tersangka
-
Bisakah STNK Diblokir Ikut Pemutihan Pajak? Polda Banten Jelaskan Syaratnya