SuaraBanten.id - Akibat cuaca ekstrem, terjadi bencana banjir, petani pun mengalami gagal panen. Bahan pangan menjadi langka, harga naik, dan pedagang pun rugi terkena imbasnya. Inilah situasi yang terjadi kekinian. Termasuk di Pasar Badak Pandeglang.
Dikutip dari BantenHits, jaringan SuaraBanten.id, harga komoditas sayuran di Pasar Badak, Pandeglang, mengalami kenaikan secara sgnifikan. Pemicunya adalah cuaca buruk yang mengakibatkan bencana banjir, sehingga para petani mengalami gagal panen.
Alhasil, komoditi yang tersedia mengalami lonjakan harga di pasaran. Seperti harga jual bawang merah sekitar empat hari silam mengalami kenaikan hingga harga mencapai Rp30.000 per kg dari harga semula Rp20.000.
Tomat per kg dari Rp5.000 dan kini melambung menjadi Rp8.000, sedangkan puncaknya adalah harga cabai merah yang meroket hingga Rp80.000.
"Musim hujan, jadi gagal panen untuk bawang. Susah menjemurnya," jelas Roni Mulyana, pedagang di Pasar Badak Pandeglang, Kamis (11/2/2021).
Membubungnya harga-harga dagangan tadi membuat para penjual mengalami kesulitan untuk menjualnya kepada konsumen. Ujung-ujungnya kerugian terjadi, karena stok barang mulai membusuk akibat tidak dibeli.
Roni Mulyana berharap agar pemerintah daerah dapat membantu menstabilkan harga sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan ini. Tujuannya, agar perekonomian pedagang kembali normal di saat pandemi Covid-19.
"Harapan saya, harga bisa turun. Sekarang pun saya mengambil barang dikira-kira dahulu, tidak banyak," tandasnya.
Seorang penjual nasi padang yang memilih anonim menyatakan bahwa ia terpaksa mengurangi porsi hidangan yang dijualnya. Terlebih menyimak harga cabai merah yang nyaris menyentuh Rp100.000.
Baca Juga: Awas! Cuaca Ekstrem Berpotensi Bencana, BMKG Minta Banyumas Raya Waspada!
"Bumbu mahal, bila ingin berjualan ya mau tidak mau porsi harus diperkecil," tandasnya.
Berita Terkait
-
Waspada! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem: Hujan Deras, Angin Kencang, Banjir Rob Ancam RI Hari Ini
-
Cuaca Ekstrem Jakarta: 10 Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang
-
Tolak Kerja Sama TPA Bangkonol, Warga Buang Sampah di Kantor Bupati Pandeglang
-
Cuaca Mematikan di Prancis: Gelombang Panas Ancam Kesehatan Warga
-
Cuaca Ekstrem Picu Ledakan Polusi: AI Bantu Prediksi Risiko di Masa Depan
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
BRI Perkuat Ekosistem Digital Lewat Fitur QRIS di Super Apps BRImo
-
Satu Dekade J Trust Bank, Catat Laba Bersih Rp112 Miliar dan Perkuat Kedekatan dengan Nasabah
-
Polisi Bongkar Pabrik Beras Oplosan di Serang
-
Pemberdayaan UMKM, BRI Perkuat Ekonomi Rakyat Lewat Keuangan Inklusif
-
Kisah Bumbi, Produk Popok Ramah Lingkungan Binaan BRI