Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Kamis, 28 Januari 2021 | 08:38 WIB
ilustrasi korban pencabulan

SuaraBanten.id - Aksi bejat seorang lelaki tua 69 tahun berinisial MS di Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang benar-benar membuat trauma ABG 14 tahun, sebut saja namanya Melati.

Betapa tidak, sudah tua tetapi masih tega mencabuli Melati berkali-kali. Mirisnya, remaja 14 tahun itu kini hamil akibat perbuatan MS.

Lelaki tua yang sehari-hari berprofesi sebagai petani itu tega berulang kali mencabuli Melati di sebuah perkebunan di desanya.

Untuk membantu menghilangkan trauma Melati, ia kini menjalani proses trauma healing melalui Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Korban Fotografer Cabul di Batam Kemungkinan Lebih 10 Model Remaja

“Kalau kita penanganan ke korban yah, sebelum rekomendasi dari kepolisian turun, trauma healing bagi korban kebetulan sudah terjadwal jadi pas rekomendasi dari sana (kepolisian) turun langsung kita tangani,” kata Kepala Bidang PPA Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak, Cucu Heri Rukmantara Cucu kepada BantenHits.com (jaringan Suara.com), Rabu (27/1/2021).

Menurut dia, trauma healing kepada korban akan dilakukan tiga sampai delapan kali, hingga benar-benar kondisi Melati pulih dari trauma.

Selain itu, DP3A Tangerang juga mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat terkait dengan kelanjutan hak pendidikan korban, mengingat korban masih dalam usia sekolah.

“Nanti kita harus konfirmasi dulu ke disdik yah tapi untuk pendampingan biasanya kita juga ikut terjun. Mungkin nanti dia (korban) bisa mengikuti paket B atau C kalau sudah melahirkan,” katanya.

Cucu menyebutkan, jumlah kasus kekerasan terhadap anak angkanya sudah turun sekitar 48 persen, yakni sebanyak 142 kasus di tahun 2020, 275 kasus di tahun 2019 dan 245 kasus ditahun 2018 yang didominasi oleh kasus kekerarasan seksual.

Baca Juga: Terbukti Setubuhi Korban Disertai Kekerasan, Hukuman Kakek Cabul Diperberat

“Laporan Di bulan Januari ini sudah ada 12 kasus, tapi mudah-mudahan tahun ini angkanya terus menurun,” imbuh dia.

Load More