SuaraBanten.id - Bagi sebagian orang, ular kobra, biawak dan kalong mungkin menjadi binatang yang agak menyeramkan untuk disantap. Namun, tidak bagi Ian Suhendi (32) yang membuka warung tenda di Kuliner Pasar Lama, tepatnya di Jalan Ki Samaun, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Banten.
Pria yang tinggal di belakang GOR Dimyati Kota Tangerang itu sudah menjadi koki handal dalam hal mengolah panganan ekstrim. Usaha warung tenda miliknya itu terhitung sudah 18 tahun berdiri dan masih banyak peminatnya.
Untuk menemukan warung tenda yang diberi nama "Tenda Dua Kobra" itu, pengunjung kuliner pasar lama cukup berjalan dari tempat parkir dekat Pendopo Bupati Tangerang sekitar 500 meter.
Sebelum masa pandemi Covid-19, warung tenda milik Ian buka setiap hari mulai pukul 17.00-23.00 WIB. Sementara, saat ini warung tenda miliknya buka pukul 16.00-19.30 WIB.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Awas Teror Ular Kobra di Sekitar Rumah
Warung tenda milik Ian sekilas seperti warung pada umumnya. Namun, pengunjung yang datang ke warungnya sangat banyak dan tidak pernah henti.
Selasa (29/12/2020) malam, Suara.com berkesempatan datang ke warung tenda milik Ian. Ia tampak serius mengambil ular kobra yang akan disajikan menjadi makanan.
Untuk mengambil ular, Ian mesti memperhatikan gerak gerik tumpukan ular dari luar kandang kawat. Saat posisi ular tepat, dalam hitungan detik Ian gesit mengambil ular kobra yang akan dimasak.
Ian mengatakan, meski sudah belasan tahun berjualan sate kobra dan kobra goreng. Ia juga tak luput dari gigitan dan serangan bisa kobra.
"Saya sudah empat kali digigit kobra. Satu kali pernah saya digigit hingga pingsan dan dibawa ke rumah sakit oleh teman," katanya kepada Suara.com, Selasa (29/12/2020).
Baca Juga: Ngeri! Warga Bekasi Temukan 20 Telur Ular Kobra, 10 Sudah Menetas
Mendapat resep dari paman dan kakeknya, Ian mengaku menjual beberapa jenis makanan berbahan dasar ular kobra, biawak, dan kalong.
"Ada sate, ada yang di goreng, sop hingga kami buat abon," urai pria berambut panjang itu.
Untuk ular, biawak dan kelelawar yang di goreng maupun sate ia membanderolnya dengan harga sama yakni Rp 24 ribu. Sementara untuk sop ia menghargai Rp 20 ribu dan abon dijual Rp 25 ribu.
"Kalau ular kobra satu ekor kami jual Rp 60 ribu. Itu sudah semuanya termasuk darah, empedu, dan daging kobra goreng atau sate," ungkapnya.
Menurut dia, pasokan biawak berasal dari Balaraja, Kabupaten Tangerang. Sementara, untuk ular kobra dikirim dari beberapa wilayah di Jawa Tengah.
"Jadi kalau sudah kosong stoknya saya kontek mereka, nanti dikirim ke sini," katanya.
Ian mengakui, awalnya ia menjual sate kobra, biawak dan kalong hanya untuk obat kulit. Namun, lambat laun lantaran semakin banyak orang yang tahu, sekarang warung tenda miliknya banyak dikunjungi orang yang hanya mau mencoba-coba.
"Banyak yang datang ke sini cuma mau nyoba daging ular, biawak dan kalong," ujarnya lagi.
Kata dia, untuk khasiatnya, baik daging ular, biawak dan kalong bermanfaat untuk mengobati penyakit kulit.
"Kalau darahnya bisa untuk penambah stamina dan empedunya untuk obat panas dalam," katanya.
Dalam semalam, penghasilan dari berjualan panganan berbahan dasar binatang ekstrem itu cukup fantastis. Sebelum pandemi ia selalu menghabiskan masing-masing 15 kilogram ular kobra dan biawak. Namun saat pandemi menurun hanya sekira 5 kilogram.
"Kalau penghasilan sebelum pandemi Rp 3-5 juta per hari, tapi saat pandemi turun jadi Rp 1,5-2 juta per hari," imbuh dia.
Kontributor : Hairul Alwan
Berita Terkait
-
Kosambi Tangerang Mencekam, Warga Bakar Truk Tanah dan Bentrok dengan Polisi, Ini Penyebabnya
-
Polisi Tetapkan Pengemudi Truk Kontainer Ugal-ugalan di Tangerang Jadi Tersangka
-
Pemobil Tiba-tiba Tertembak di Jalan Gading Golf Boulevard Tangerang, Peluru Tembus Pintu Mobil hingga Korban Luka-luka
-
Dorr! Pemobil di Tangerang Kena Peluru Nyasar, Tim Forensik Mabes Polri Turun Tangan
-
BRI Liga 1: Diimbangi Persita Tangerang, Posisi Malut United Terancam?
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Dewan Pers Dukung Penuh BRI Fellowship Journalism 2025
-
Publikasikan Indeks Bisnis UMKM Triwulan III 2024, BRI Sebutkan Perlu Penguatan Daya Beli
-
Paguyuban Warga Sunda Cilegon Dukung Robinsar-Fajar di Pilkada Cilegon 2024
-
Oknum Polisi Ditpolairud Polda Banten Diduga Aniaya Wanita Hingga Tewas Karena Mabuk