SuaraBanten.id - Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Banten, disebut Ketua Komisi V DPRD Banten, M. Nizar tidakefektif dan hanya menjadi seremonial saja.
Menurut Nizar, Pemerintah daerah baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota langsung menetapkan PSBB, usai kasus Covid-19 pertama muncul di Banten.
Namun, ia mmelihat, kebijakan tersebut hingga kini belum memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan kasus Covid-19 di Banten.
“Sejak awal PSBB tidak ada yang efektif. Semua hanya seremonial belaka. Ada posko pengedalian (tapi) tidak ada yang efektif. Kita bisa melihat tolok ukur dari lonjakan kasus (positif) itu juga di luar OTG (orang tanpa gejala) yang tidak terdeteksi,” kata Nizar kepada Bantennews (jaringan Suara.com), Senin (28/12/2020).
Baca Juga: Ahli Sarankan Pakai Masker di dalam Rumah dan Berita Terpopuler Lainnya
Lebih jauh Nizar menyebutkan, lonjakan kasus positif Covid-19 di Banten dalam beberapa pekan terakhir terjadi karena adanya tracing yang dilakukan oleh Gugus Tugas Covid-19 baik tingkat provinsi maupuan kabupaten/kota.
“Hasil tracing menunjukkan indikasi banyak yang terpapar, tapi (statusnya) OTG,” jelasnya.
Politisi Gerindra itu melihat apa yang dilakukan pemerintah masih belum efektif. Di sisi lain, peran stakeholder sangat vital dala, membentuk kesadaran masyarakat untuk menekan penyebaran virus tersebut.
“Kalau saya melihat bukan hanya kebijakan (PSBB) yang tak efektif, tapi juga kesadaran masyarakat juga yanng rendah,” tutupnya.
Baca Juga: Rekomendasi Penutupan Tugu Sampai Titik Nol, Sekda DIY Beri Lampu Hijau
Berita Terkait
-
Kompolnas Komentari Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel: Dalam Penyidikan..
-
Polda Banten Akui Mobil Dinas Polisi yang Isi Bensin di SPBU Ciceri Milik SPN
-
Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel, Polda Banten Angkat Suara
-
Mobil Dinas Polisi Diduga Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Jual Pertamax Oplosan
-
Polda Banten Belum Kantongi Hasil Uji Lab Pertamax Oplosan di SPBU Ciceri Serang
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
Terkini
-
Satu Hari Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Banten, PAD Capai Rp15 Miliar
-
Viral Oknum Polisi Polres Tangsel Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Disebut Alami Gangguan Mental
-
Sentuhan BRI Bikin Warung Bu Sum Bertransformasi dan Ramai Pengunjung
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda