Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 18 Desember 2020 | 12:37 WIB
Puluhan orang mau Aksi 1812 di depan Istana Medeka ditangkap polisi di Tangerang Selatan, Jumat (18/12/2020). (dok polisi)

SuaraBanten.id - Puluhan orang mau Aksi 1812 di depan Istana Medeka ditangkap polisi di Tangerang Selatan, Jumat (18/12/2020). Sebagian dari mereka anak-anak.

Mereka dikumpulkan di lapangan Polres Tangsel.

Wakapolres Tangerang Selatan Kompol Stephanus Luckyto Andy Wicaksono mengatakan ada 60 orang yang ditangkap.

"Kita berhasil mengamankan 60 orang, simpatisan, pendukung HRS. Kemudian kemudian kita upayakan lebih lanjut di Polres dengan melakukan tes rapid," kata Luckyto saat dikonfirmasi, Jumat (18/12/2020).

Baca Juga: Mau Digeruduk Pendukung Rizieq, Water Canon Sudah Bersiap di Dekat Istana

Sebanyak 10 orang reaktif COVID-19.

"Hasilnya ada 10 yang reaktif dan langsung dilakukan tes swab antigen di Polres. Jika ada hasilnya yang positif Covid-19, akan kita rujuk ke rumah sakit di Tangsel," ungkapnya.

"Pemeriksaan tes rapid dan swab antigen yang dilakukan oleh Polres Tangsel kepada kelompok massa yang akan ke Jakarta merupakan sebuah upaya preventive strike terhadap pelanggaran potokol kesehatan," sambung Luckyto.

Mereka yang ditangkap merupakan anak-anak dan remaja berusia 13-22 tahun. Mereka ditangkap di sejumlah titik perbatasan di Simpang Muncul, Simpang Gaplek, Simpang Viktor, Sandratex fly over Kebon Kopi dan Jembatan Parungpanjang.

Mereka, berasal dari sejumlah wilayah seperti Bogor, Depok, Gunung Sindur dan lainnya yang berbatasan dengan Tangsel. Mereka yang berhasil dicegat dalam perjalanan itu sebagian merupakan santri dan terlihat memakai kain sarung.

Baca Juga: Aksi 1812 Tetap Digelar di Istana, PA 212: Peserta Bisa Jadi Jutaan

Luckyto menuturkan, dengan adanya yang reaktif itu, membuktikan bahwa kerumunan aksi massa itu dapat menjadi wadah penyebaran Covid-19.

"Pergerakan kelompok massa sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19, dimohon kepada masyarakat untuk bijaksana dalam mengambil sebuah tindakan yang cenderung dapat merugikan kesehatan dan keselamatan pribadi dan orang lain," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More