Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 09 Desember 2020 | 11:22 WIB
Calon Wakil Wali Kota Tangsel nomor urut 1, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (kiri), mendampingi calon Wali Kota Tangsel Muhamad (tengah), usai pencoblosan Pilkada Tangsel di TPS 29, Kelurahan Ciputat, Rabu (9/12/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

SuaraBanten.id - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menanggapi santai terkait tudingan dugaan politik uang dalam Pilkada Tangsel 2020.

Muhamad menuturkan tudingan politik uang untuk memenangkan suara sudah menjadi hal biasa dalam konstestasi Pilkada.

Hal tersebut diungkapkannya usai menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Tangsel di TPS 29 Jalan Bhakti, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Tangsel, Banten.

"Saya rasa hal itu (tudingan politik uang) sudah biasa. Kita serahkan saja. Semua pemilihan juga seperti itu kan isunya," ucapnya kepada awak media, Rabu (9/12/2020).

Baca Juga: Pilkada Tangsel: Muhamad Kehujanan Nyoblos di TPS 29, Saras Dipayungi

Untuk diketahui, pasangan nomor urut satu, Muhamad-Rahayu diduga melakukan serangan fajar jelang Pencoblosan Pilkada Tangsel.

Muhamad-Saras diduga membagikan duit Rp 50 ribu yang diselipkan dalam masker.

Hal itu berdasarkan temuan dari Tim Komunikasi Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel No 3 Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan, Reza Ahmad.

Menurut Muhamad, dirinya bersama pendampingnya, Saras, yakin selama ini telah berada di jalur yang bersih dari politik uang.

"Yang terpenting kita berdua yakin berada di jalur yang benar dan tidak seperti itu (politik uang). Biarkan saja dan serahkan saja (ke Bawaslu)," sebutnya.

Baca Juga: Sempat Pose 3 Jari, Walkot Tangsel Airin: Bakal Dipanggil Panwas Gak Yah?

Senada dengan Muhamad, Saras juga menyebut tudingan politik uang dalam Pilkada sudah menjadi hal lumrah.

Dia menuturkan pihaknya menyerahkan persoalan itu kepada Bawaslu.

"Sudah biasa. Kita serahkan saja terkait itu ke Bawaslu (untuk kebenarannya)," tuturnya.

Saat ini yang terpenting, Saras melanjutkan, pihaknya fokus mengawal setiap warga Tangsel untuk mendapatkan hak suaranya.

"Mari warga Tangsel datang ke TPS gunakan hak suaranya untuk Pilkada 2020," paparnya.

Calon Wakil Wali Kota Tangsel nomor urut 1, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (kiri), mendampingi calon Wali Kota Tangsel Muhamad (tengah), usai pencoblosan Pilkada Tangsel di TPS 29, Kelurahan Ciputat, Rabu (9/12/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

Disisipi Dalam Pembagian Masker

Sebelumnya, Reza Ahmad mengklaim timnya banyak menemukan pelanggaran Pilkada 2020 di lapangan.

Tim Benyamin-Pilar melaporkan sedikitnya ada tiga laporan dugaan pelanggaran yang diterima tim di lapangan.

Temuan itu telah dilaporkan ke pihak Bawaslu Tangsel.

"Pertama penanyangan iklan kampanye di masa tenang, berisi ajakan dan imbauan untuk memilih paslon tertentu. Kedua pelanggaran iklan di YouTube untuk memilih pasangan nomor 1, dan terakhir dugaan politik uang," ungkap Reza, Senin (7/12/2020) sore.

Terkait dugaan politik uang, pihaknya mengaku menemukannya di sejumlah tempat, seperti Legoso, Setu, dan wilayah Ciputat Timur.

"Jadi ada pembagian masker dan mug yang disisipi uang Rp 50 ribu. Jadi dia mengemasnya dengan cara membagikan masker. Ini kami temukan di Legoso, Setu, dan Ciputat Timur. Kuat dugaan, ini politik uang dari paslon nomor 1," paparnya.

Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution

Load More