Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 08 Desember 2020 | 12:57 WIB
Distribusi logistik Pilkada di Pulau Tunda, kabupaten Serang menerjang badai hingga gunakan helikopter (Bantenhits/Mursyid)

SuaraBanten.id - Dua hari jelang perhelatan Pilkada Kabupaten Serang, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pulau Tunda, Desa Wargasara telah menerima logistik dan perlengkapan alat pelindung diri (APD) dari Panita Pemilihan Kecamatan (PPK) Tirtayasa.

Proses pengiriman logistik ini sendiri cukup membuat khawatir sejumlah pihak. Pasalnya, Sekretaris PPS Pulau Tunda, Mulyadi mengatakan, cuaca yang kurang bersahabat mempersulit proses ini.

Meski demikian, baik kertas suara, bilik suara dan beberapa triplek untuk menempel DPT (daftar pemilih tetap) serta APD diterima dengan kondisi baik.

“Di sini (Pulau Tunda) ada tiga TPS, di RT 01, 04 dan RT 05,” katanya kepada wartawan, Senin (7/12/2020).

Baca Juga: Meski Ada Putri Wapres & Ponakan Prabowo, Dinasti Lokal Diprediksi Unggul

Lebih lanjut, penghitungan suara di Pulau Tunda akan menggunakan pengeras suara yang bisa digunakan tanpa listrik. Selain itu,  sistem penghitungan tidak begitu memakan waktu yang lama, karena dianggap berbeda dengan Pilpres.

“Kekhawatirannya disaat proses penghitungan. Karna cuaca yang kurang kondusif, ini dikhawatirkan ketika dilakukan penghitungan, hujan turun,” ujar Mulyadi.

Mulyadi mengatakan, persiapan saat ini sudah 90 persen, namun ia tetap memastikan situasi di lapangan bersama dengan 27 personil.

“Semoga lancar sampai akhir, sampai pengiriman kembali surat suara ke PPK,” ungkapnya kepada Bantenhits (jaringan Suara.com).

Ketua PPK Tirtayasa, Muhit mengaku, cuaca ekstrem tak jadi halangan bagi petugas untuk menyalurkan logistik ke Desa Wargasara.

Baca Juga: H-1 Coblosan, Salah Satu Calon Pilkada di Kepri Ungkap Kampanye Hitam

“Prinsip-prinsip logistik itu harus terpenuhi, tepat guna, tepat jumlah, tepat sasaran. Pengiriman hari ini kita prioritaskan, karena pertama jarak, kedua soal cuaca,” ujar Muhit.

Ia menyebutkan, memang perjalanan menuju Pulau Tunda terbilang ekstrem. Karena ombak sedang tinggi-tingginya, berbeda dengan prakiraan cuaca yang dirilis oleh BMKG untuk hari itu.

“Kedepan, Pemda (kalau bisa) menghibahkan Helikopter untuk memudahkan akses pengiriman ke pulau terpencil,” pungkasnya.

Load More