Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Ria Rizki Nirmala Sari
Jum'at, 20 November 2020 | 13:45 WIB
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kedua dari kanan) mengecek kesiapan anggota menjaga Pilkada Serentak di Tangerang Selatan didampingi Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi di Monumen Nasional, Jumat (20/11/2020). [ANTARA/Livia Kristianti]

SuaraBanten.id - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku prihatin bila ada penceramah yang menggunakan bahasa kotor dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Hal itu disampaikan Dudung menyinggung gaya ceramah Habib Rizieq Shihab dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/11/2020).

Sebagai sesama muslim, Dudung merasa prihatin melihat gaya ceramah Habib Rizieq yang menggunakan bahasa kotor.

"Kalau ada seorang habib di peringatan Maulid Nabi bahasa dan ucapannya kotor, saya prihatin dan tidak terima sebagai orang muslim," kata Dudung di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Baca Juga: 8 Pernyataan Keras Pangdam Jaya Mayjen Dudung untuk FPI dan Habib Rizieq

Diketahui, Habib Rizieq mengucap kata lonte dalam ceramahnya di acara Maulid tersebut yang kemudian viral di media sosial.

Kala itu Habib Rizieq tengah bercerita soal adanya lonte yang menyinggung habib.

Diduga ia tengah menyindir artis Nikita Mirzani yang mengkritik soal kepulangannya ke Tanah Air.

Foto kolase Habib Rizieq dan Nikita Mirzani [Instagram]

Menurut Dudung, seseorang yang telah dianggap sebagai kiai atau habib itu artinya memiliki hati serta ucapan yang baik.

"Jadi kalau ucapan tidak baik bukan habib namanya itu. Saya ini orang Islam juga. Islam itu agama yang rahmatan lil alamin, agama yang mengajarkan kasih sayang, untuk seluruh alam semesta bukan hanya manusia saja," ujarnya.

Baca Juga: Ada Habib Bahasanya Kotor, Pangdam Jaya: Jaga dari Siksa Api Neraka

"Kemudian jangan asal bicara sembarangan, jaga dari siksa api neraka," pungkas Dudung.

Load More