Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Rabu, 21 Oktober 2020 | 15:20 WIB
Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

SuaraBanten.id - Bio Farma menjelaskan faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan harga jual vaksin Covid-19.

Direktur Bio Farma Honesti Basyir mengatakan alam penyusunan harga vaksin Covid-19, ada beberapa elemen yang juga harus diperhitungkan selain harga bahan baku dan biaya impor.

Harga bahan baku sudah memiliki standar ketetapan internasional, pun dengan biaya impor yang diregulasi pemerintah.

Namun, ada faktor investasi yang dikeluarkan oleh Bio Farma dalam melakukan uji klinis yang juga dimasukkan dalam penyusunan harga vaksin.

Baca Juga: Januari 2021, Bio Farma Siap Luncurkan 340 Juta Dosis Vaksin Covid-19

"Untuk penyusunan harga vaksin Covid-19 ini, ada faktor investasi yang kita lakukan, seperti untuk uji klinis," tutur Honesti dalam dalam siaran melalui Youtube Forum Merdeka Barat 9, Rabu (21/10/2020).

Honesti mengatakan untuk distribusi vaksin, Bio Farma akan bekerja sama dengan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.

Pendistribusian vaksin baru bisa dilakukan ketika uji klinis tahap III yang dilakukan Bio Farma selesai.

"Jadi setelah uji klinis kita selesai, kita registrasikan. Nah pemerintah dalam hal ini Kemenkes punya strategi vaksinasi nasional. Kita bekerja sama demi memastikan vaksinasi bisa menjangkau masyarakat," tuturnya.

Ia menambahkan dalam penentuan harga vaksin Covid-19 yang sedang diuji klinis saat ini, pihaknya melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Baca Juga: Alasan Brasil Uji Vaksin Tuberkulosis untuk Obat Covid-19

"Kami bekerja sama dengan BPKP dan LKPP untuk memastikan harga yang diberikan memenuhi harga-harga kewajaran," tutur Honesti.

Ia juga meluruskan kabar tentang harga vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang disebut dijual lebih murah di Brasil.

Honesti menyebut Sinovac melalui surat resmi telah membantah kabar tersebut.

"Terkait simpang siur harga di media, bahwa harga di Brasil lebih murah dari Indonesia, kami sudah melakukan verifikasi ke sinovac, dan mereka mengatakan informasi itu tidak berdasar," tutur Honesti.

Load More