Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Farah Nabilla
Selasa, 20 Oktober 2020 | 08:47 WIB
Sugi Nur Raharja alias Gus Nur. (BeritaJatim.com)

SuaraBanten.id - Buntut Gus Nur membuka 'borok' Nahdlatul Ulama di rezim Jokowi jadi panjang. Dia dilaporkan ke polisi oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas.

Dia berencana melaporkan Ustaz Sugi Nur Raharja atau Gus Nur dan Refly Harun atas pernyataannya terkait Nahdlatul Ulama (NU) di akun YouTube Refly.

Anggota DPR Fraksi PKB yang akrab disapa Gus Yaqut itu memandang pernyataan Gus Nur terkait NU merupakan hal ngawur dan fitnah.

"Saya tidak akan komentar soal pernyataannya. Saya hanya akan pastikan, Sugi akan menerima akibat hukum setimpal atas pernyataan ngawur dan fitnahnya. Refly Harun juga akan kita proses bersamaan melalui LBH GP Ansor," kata Gus Yaqut dihubungi Suara.com, Senin (19/10/2020).

Baca Juga: Singgung Maruf Amin, Gus Nur Bongkar Ada Kiai NU Tepuk Tangan di Dangdutan

Gus Nur dan Refly Harun. (YouTube/Refly Harun)

Yaqut mengatakan pelaporan akan dilakuakan dalam waktu dekat.

Namun, ia belum menjelaskan detail ke mana pelaporan itu dilakukan, apakah Bareskrim Mabes Polri atau Polda Metro Jaya.

"Satu dua hari ini (melapor)," ujar Yaqut.

Diketahui, Ustaz Sugi Nur Raharja atau yang akrab disapa Gus Nur, melontarkan komentar pedas terkait organisasi yang membesarkannya, Nahdlatul Ulama (NU).

Ia mengibaratkan NU adalah bus yang memiliki ketidakberesan pada sopir, kernet, dan penumpangnya.

Baca Juga: Gus Nur Bongkar 'Borok' NU di Rezim Jokowi: Kiai Main Duit sampai Ada PKI

Konferensi pers Presiden Joko Widodo soal perkembangan Covid-19. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Dikutip Suara.com dari tayangan YouTube Refly Harun, Senin (19/20/2020), Gus Nur menyebut bahwa NU telah mengalami perubahan 180 derajat pada era rezim Jokowi.

"Setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat berubah. Saya ibarat NU sekarang seperti bus umum sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya juga begitu, dan penumpangnya kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka aurat juga, dangdutan juga. Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur.

Iapun menyebut sejumlah nama politikus dan mengaitkannya dengan perumpamaan 'bus NU' tadi.

"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Aqil Siraj. Mungkin begitu. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, PKI, macam-macam," sebut Gus Nur.

Oleh karena perbedaan situasi dalam NU yang ia kenal tersebut, Gus Nur mengaku dirinya kemudian turun dari 'bus'.

"Selama ini saya enggak ada setahu saya ngerokok, minum, campur. Nah pusing lah saya, turun lah," lanjut dia.

Load More